Senin, 10 Maret 2008

SELFING

Mohon lebih diperjelas Mbak Tharie apa itu perkawinan sendiri (selfing), maklum rada bolot kalo urusan beginian, terima kasih. Salam, A. Hafidz

pak Hafidz tidak bolot sendirian, saya juga bingung dengan pengertian perkawinan sendiri seperti yg dipaparkan oleh ibu dosen Tharie. Salam. Irwan sie

Rekans,
Selfing ? Bisa diterjemahkan sebagai penyerbukan sendiri (self polination). Resminya, selfing merupakan penyerbukan stigma oleh polen yang berasal dari satu bunga pohon yang sama.
Lawan dari selfing adalah penyerbukan silang atau crossing (cross polination). Yang resminya, merupakan penyerbukan stigma oleh polen yang dapat berasal dari bunga lain satu pohon, atau bunga lain dari pohon lain, atau bunga lain dari pohon jenis lain (species lain, genus lain). Hibryd pasti cross polination, tapi cross polination belum tentu hybrid.
Sistem penyerbukan di atas memempunyai implikasi terhadap sistem atau metode seleksi tanaman. Semoga bermanfaat.

Tharie Wie
www.omahijo.com

Apakah benar selfing lebih sulit berhasil, dibanding cross polination/hibrid? Beberapa kali coba lebih sering berhasil kalau hibrid, atau kebetulan aja ya .......BR

Saya coba cross polination sampai sekarang malah belum pernah berhasil,
tapi coba selfing dengan cara ditiup pake spayer malah banyak memunculkan tanduk.Salam, Andana

Dunia ini memang kadang kebalik-balik. Di tempat pak Singgih dan pak Andana, begitu gampangnya adenium terjadi selfing. Sebaliknya di tempat saya sungguh sangat sulit untuk selfing adenium. Sama dengan yang terjadi di tempat eyangnya Adesijo, karena keberhasilan kurang dari 1 % (itupun hanya pada jenis adenium tertentu), saya tidak pernah mencobanya lagi (kecuali jenis varian terbaru, sekedar untuk “test”).
Kalau ditanya mengapa di tempat pak Singgih dan pak Andana bisa terjadi ? Saya tidak tahu jawabnya. Persis seperti saat ditanya perihal metode polinasi “ucek-ucek”, saya kutipkan mail terdahulu, saat itu pak Merta memulai diskusi polinasi (terlampir).

Tharie Wie
www.omahijo.com

Lampiran :
Mas Merta & Rekan-rekan,
Meski belum pernah lihat sendiri kebun adenium di Lampung, namun banyak sahabat saya di sana bercerita tentang adenium lampung.
Dari cerita tersebut dapat ditarik kesimpulan, kemudahan berbuah beberapa strain obesum di Lampung terjadi karena proses seleksi yang mungkin tidak disadari. Awalnya hanya beberapa pohon saja yang dapat berbuah alami. Yang lain berbuah dengan metode “ucek-ucek”. Siang hari saat matahri terik, bunga diucek-ucek.
Pohon yang gampang berbuah (hibrid A) cikal bakalnya berasal dari pohon impor yang mereka beli dari Medan . Anakan hibrid A ini ternyata beberapa diantaranya juga mudah berbuah. Bersama induk dan anakan hibrid A (yang gampang berbuah) mereka sendirikan (seleksi rumpun) untuk dijadikan master. Proses ini dulang-ulang hingga mungkin dapat dikatakan telah terjadi “strain” baru obesum yang mudah berbuah secara alami (kita sebut strain A). Hebatnya lagi turunan strain A bersifat vigor, bonggol cepat besar, cocok untuk batang bawah. ………………

Tidak ada komentar:

Posting Komentar