Jumat, 13 November 2009

Adenium tumpuk tiga dari Depok


Munculnya adenium bertumpuk 3 dari tangan penyilang lokal diacungi jempol oleh Untari Retno Wahyuni, penyilang adenium di Yogyakarta.

Pemilik nurseri Omah Ijo itu, tengah membidani doxon dengan sinox. Yang disebut terakhir adenium petal tunggal yang punya gen tersembungi petal tumpuk.


Itu pengamatan tari di kebun. Sinox kerap muncul berpetal ganda, terutama di musim hujan. Tari berharap peluang lahir bunga dobel baru atau tripel jauh lebih besar ketimbang jika doxon disilangkan dengan adenium berpetal tunggal.


Cara lain, bunga doxon sebagai betina dibuahi berbagai serbuk sari bunga sekaligus.

Ulasan selengkapnya baca di majalah TRUBUS vol 480 bln November 2009.


Sabtu, 18 April 2009

Adenium Gendut



“ Sebenarnya adenium itu butuh unsur N yang banyak atau karbohidrat yang banyak nggak sih biar gemuk2? Katanya kalau adenium di siram dengan banyu leri (air bekas cucian beras) maka adeniumnya akan gemuk-gemuk“.

Pertumbuhan sel tanaman lebih ke arah memanjang (vertikal).
Bayangkan kalau porsi vertikal dan lateral sama besar. Seberapa besar diamater pohon talok yang ada dikebun omah ijo jadinya ?.

Belum lagi bila kita ingat pertumbuhan tanaman adalah pertumbuhan sel yang sambung menyambung. Sel yang satu tumbuh memanjang sampai batas tertentu berhenti, dilanjut pertumbuhan lateral, dan pertumbuhan memanjang generasi sel berikut di atasnya (SAM), demikian seterusnya. Di tanaman ada pertambahan sel.

Beda dengan manusia atau binatang, sel tumbuh secara bersama secara proporsional dari bayi sampai mati.. Sel tangan sejak bayi tidak ganti-ganti, yang itu-itu saja, hanya bertambah ukuran dimensinya. Tidak ada pertambahan sel, kecuali sel darah, atau penggantian bagian yang rusak (itupun terbatas, tangan putus ya sudah) .

Manusia bisa dibuat kurus-gemuk-kurus lagi. Kalau gemuk, semua ikut gemuk, tangan-kaki-kepala bareng gemuknya. Tanaman tidak begitu. Batang bawah gemuk, tengah bisa kurus, atas gemuk lagi, tergantung kondisi nutrisi saat pertumbuhan di tempat itu berlangsung. Tanaman yang terlanjur gemuk tidak bisa di treatment ”sedot lemak” agar nampak kurus. Dan sebaliknya yang kurus tidak bisa disuapi gizi tinggi agar gemuk. Yang ada, hanya tindakan koreksi. Potong bagian yang tidak kita kehendaki. Sadis kan ?

Bicara gemuk pada adenium adalah bicara proporsi pertumbuhan antara dimensi vertikal dan lateral. Mau pilih tinggi langsing, sedang-sedang saja, atau “ndekmu”–pendek lemu ?

Metode yang tersedia adalah :
* Kurangi pupuk : pertumbuhan ke arah atas lambat, sangat kompak, daun kecil, internode rapat
* Pupuk moderate : pertumbuhan ke arah atas sedang, terlihat kompak, daun sedang, jarak internode sedang
* Pupuk berlebih : pertumbuhan ke arah atas cepat, terlihat langsing, daun besar-besar, jarak internode panjang (gejala etiolasi atau ukulensi).

Pilihan ada di tangan kita masing-masing tentunya. Dan untuk adenium banyak yang pilih dikisaran “pemupukan moderate” plus-minus.
Bagaimana aplikasi di lapangan ?

* Kurangi konsentrasi pupuk (ppm per liter)
* Batasi penggunaan mineral yang mendorong pertumbuhan memanjang.
* Tambahkan penggunaan mineral yang menghambat pertumbuhan memanjang


Belum lagi kalau dikaitkan dengan jenis media, belum lagi kalau terkait dengan kultur tanaman-menanam kita. Aplikasi pemupukan menjadi sangat beragam. Masih tergantung pula denga fase pertumbuhan tanaman. Untuk seedling tentu beda dengan yang dewasa.

Tentang tambahan2 molekul ukuran raksasa seperti karbohidrat, vitamin, dll, hemat saya antara manfaat dan ongkosnya kagak nyambung jack……! Supaya jangan berkata “tidak ada gunanya” ke tanaman secara langsung.

Bukankah tanaman justru seharusnya menghasilkan karbohidrat dan vitamin untuk keperluan kita ? Saya masih melihat subyektivitas saat memakai zat dimaksud. Apa yang secara “in vitro” ada manfaatnya, belum tentu cocok diaplikasikan secara “in vivo”.


Tharie Wie

Rabu, 28 Januari 2009

Open diskusi : ADENIUM DOBLE PETAL

Masih ingat upload adenium sinox tumpuk milik omahijo khan? ternyata beberapa teman milis juga mengalami hal yang sama. Adenium mereka mekar tumpuk di musim hujan ini... wow amazing. Apakah kondisi tertentu mempengaruhi munculnya petal dobel? seperti hujan, pupuk, cara perawatan misalnya, untuk mengetahui A to Z about adenium tumpuk ikuti diskusi menarik saya bareng teman-teman di milis adeniumania berikut ini..

Mbak Tharie,

Apa sinox punya kecenderungan tumpuk ya, yg di Bojong Kulur pernah juga nongol tumpuk....( RMD )


Kelihatannya kembang-kembang generasi sinox ada potensi jadi kembang tumpuk, mas.

Beberapa kali sebelumnya sdh pernah jg mekar tumpuk tapi nggak mekar dgn sempurna. Nah yang jadi pertanyaan dan aku masih mikir-mikir sendiri, kok bisa tumpuk, apa penyebabnya? bahkan di omahijo sinox tumpuk sering muncul saat musim hujan. (Tharie)


Kebetulan Mr. Newton dan madame Currie muncul dari pertapaan, kesempatan nanyak biar kuku jadi bersih.

Bapak ibu yang budiman, mohon penjelasan dan gambaran perihal bunga tumpuk.

Apakah bunga2 tumpuk tersebut punyak komposisi organ bunga yang komplet ? Maksud saya, adakah disana ada organ2 sepal, petal, stamen (benang sari), dan carpel (stigma) bisa secara komplet ?

Menurut Mr. BJ , bunga tumpuknya punyak polen - berarti ada stamen disitu - lalu darimana keluarnya petal tambahan ?

Menurut Mrs. Thari, berhasil polinasi bunga tumpuknya - berarti disitu carpelnya masih ada - lalu darimana keluarnya asal petal tambahan ?

Lalu kenapa bisa terjadi bunga tumpuk ? kaluk disebut mutasi - ada peristiwa apakah di bumi ini hingga mutasi dapat terjadi secara hampir serentak di India, di Indonesia, di Amerika, di Rusia, di Thailand ? Padahal mutasi itu presentasenya cuma nol koma nol sekian persen.

Pertanyaan ini menjadi penting kaluk nanti bicara teknik perbanyakannya. Matur nuwun (Ganggeng Kanyoet)


Walah Pak GK ki kalau ngasih pertanyaan buanyak benget ... niat saya refreshing pamer kembang malah interview abis-abisan.

Di tempat saya petal tambahan menggantikan posisi stamen, pak. Memang kasusnya jadi aneh kalau referensinya ABC model, kenapa cuma 1 cincin saja yang organnya tergantikan. Ini dulu ya pak jawabannya.. pusing dah....(Tharie)


Weleh...weleh. ..panjenengan itu nanyak utowo mencari pembenaran to Mas GK ??

Jelas hal ini pernah di utarakan oleh Mbak Tharie mengenai "kromosom dalam adenium" atawa dengan kata lain aksi multi gen (polygenic) sudah dimulai, atau bisa jugak terjadi dari reaksi berantai akibat phytoplasma atau induksi sinar gamma, atau barangkali sejalan dengan roda evolusinya, Adenium sudah masuk dalam jajaran "khimer grup" yang karena satu dan lain hal atau relatif mudah mengalami mutasi. presentase yang nol koma nol sekian persen itu nyatanya ada, biarpun "padahal", nah kaluk sekarang hal itu terjadi di India, Indonesia dan Thailand (Rusia dan Amerika belum pernah cerita tentang bunga tumpuk, ato saya yg belum mireng), menurut saya ya sudah waktunya. Saya jadi miris kaluk panjenengan tanyak "darimana keluarnya petal tambahan", mosok saya yang tak berkepandaian ini harus ngajari Suhu tentang struktur bunga sempurna dan tidak sempurna ?????? (Bu Pun Su -tidak berkepandaian)


Weleh ….. saya ini sungguh pengin nanyak dan pengin tahu tentang bunga tumpuk. Kayake ada yang aneh pada kasus di adenium. Pernah cubak nanyak Dr. Hansoti, ning mbalah bingung goro2 persoalan bahasa plus pengakuan beliaunya yang ndak memahami masalah genetik bunga. Mumpung ndak pakek bahasa Inggris, saya jadi mudah ngeluarin unek2, mudah2an bisa lebih memperjelas pertanyaan saya.

Kaluk rekan2 ngamati bunga (tanaman dikotil), boleh dibilang hampir seluruh bunga (yang normal tentu saja) tersusun oleh 4 lingkaran organ bunga - urutan dari lingkaran paling luar adalah: sepal (kelopak bunga), petal (mahkota bunga), stamen (organ reproduksi jantan), dan carpel (organ reproduksi betina). Ini adalah urutan baku – ‘sepal-petal- stamen-carpel’ .

Coen dkk (1991) menyebutken, ada 3 kelas/kelompok gen yang bertanggung jawab menentukan macam/jenis organ bunga di masing2 lingkaran. Yaitu kelas gen A, B, dan C. Gen A menentuken terbentuknya sepal, gen A+B menentuken petal, gen B+C menentuken stamen, dan gen C menentuken carpel. Kali ini tak kasih gambar.

Suatu mutasi yang menyebabken hilangnya aktivitas gen A, akan menghasilken bunga dengan susunan organ : ‘carpel-stamen- stamen-carpel’ . Mutasi pada gen B, menghasilken bunga bersusunan ‘sepal-sepal- carpel-carpel’ . Mutasi pada gen C, menghasilken urutan bunga : ‘sepal-petal- petal-sepal’ . Inilah teori atawa model ABC yang terkenal itu.

Benang merah disini : apapun yang terjadi (ada / tidak ada mutasi) – jumlah lingkaran organ bunga adalah selalu TETAP 4 buah. Mutasi tidak mengubah jumlah lingkaran meski macam dan susunan organ bunga di linkaran tertentu dapat berubah. Perubahan akibat mutasi sifatnya transformasi, yi perubahan organ yang satu ke bentuk organ yang lain (homeotic gene). Mutasi pada satu jenis gen, pengaruhnya terjadi pada 2 lingkaran sekaligus. (Yang punyak rasa ingin tahu lebih lanjut, silakan baca yang tak lampirken dalam format pdf).

Dr. Hansoti mengataken, ada 2 macam bunga adenium tumpuk, yaitu:

1) double petal – punyak susunan organ: ‘sepal-petal- petal(petaloid) –carpel. Catatan : petal ke dua adalah transformasi stamen menjadi petal (petaloid). Kata beliau, meski begitu kadang masih dijumpai polen. Disini saya sedikit bingung, polen itu keluar dari bagian organ yang mana ? wong stamen nya sudah berubah jadi petal ?

2) double flower – bersusunan organ: sepal- petal-petal –stamen-carpel. Apakah artine muncul lingkaran ke lima yang baru diantara petal – stamen ?

Mr. Punk - Husadee, punyak juga yang tumpuk tiga. Sayang beliau belum atau tidak mau njawab bagaimana susunan organ bunga tersebut. Yang mbikin bingung saya : mengapa pada tiap bunga tumpuk itu organ carpel selalu ada ? Lalu dimana letak mutasinya, pada klas gen A, B, atau C ?

Nah Mr. BJ dan Mrs. Thari, apakah benar bahwa bunga2 tumpuk di adenium – organ stamen dan carpel selalu masih ada ? Lalu pada lingkaran keberapa letak petal ke dua ? Atau bagaimana sesungguhnya susunan organ bunga tumpuk tersebut ? Mohon penjelasan lebih lanjut. Banyak2 terimakasih sebelumnya.(Ganggeng Kanyoet)



LAMPIRAN ABC MODEL


Mudah2an pak GK bukan sedang ngetes kami2 yang pemula.

Susunan organ bunga Sinox tumpuk di rumah kami, berupa : sepal – petal 1– petal2 - carpel. Petal 2 berasal dari perubahan organ stamen atau benang sari menjadi organ petal (petaloid) dan muncul dari tempat dimana seharusnya kantong benang sari berada. ( gambar terlampir )

Double petal maupun double flower di adenium menjadi istimewa karena carpel masih dijumpai.

Dalam dunia bunga lily, fenotipe tersebut disebut dengan “festiva”. Hemat saya sebenarnya akan lebih istimewa lagi jika carpelnya justru malah tidak ada, dan ditempat tersebut muncul susunan bunga baru (mutasi di C) seperti umumnya double flower bunga-bunga lain. Susunan bunganya akan menjadi: sepal-petal- petal-sepal- petal-petal- sepal-petal- petal-dst sampai tempatnya habis. (Tharie)



LAMPIRAN STRUKTUR BUNGA SINOX TUMPUK


Keduluan Mbak Tharie, jadi saya nambahin aja deh, pada "melati" petal tumpuk terjadi akibat polygenic, penyilangan yang sporadic. Mutasi bisa terjadi disaat tanaman terhambat pertumbuhannya akibat defisiensi nutrisi. Hal yang sangat mungkin terjadi pada tanaman lain nya termasuk Adenium. Kestabilan tumpuk bisa terjadi apabila kromosom adenium homozigot artinya kromosom sudah solid atau “tetap”, sehingga keturunannya cenderung berpotensi tumpuk dalam prosentasi yang tinggi. Hal ini bisa terjadi bila dilakukan dengan eksperimen penyilangan yang periodik.

Setuju dengan pendapat Mbak Tharie bahwa petal kedua tumbuh ditempat dimana seharusnya benang sari berada, uniknya di bunga “White Star” saya carpel jugak tetep ada.

Jadi bunga Adenium bisa juga disebut sebagai bunga komplit karena memiliki keempat unsur yang Mas GK sebutken, Sepal, Petal, Stamen dan Carpel (Pistilum), terlepas dari berapa banyak petal yg keluar atau susunannya menjadi sepal,petal, petal,stamen, carpel.

Benang Ijo : "E fructu arbor cognoscitur. "

Jadi tunggu aja "buah" hasil polinasi Mbak Tharie, mudah2an teori penyilangan yang periodik bisa memunculkan variant tumpuk baru dr Indonesia. (BJ)


Saya kok lebih tertarik pingin mendapat informasi dr suhu-suhu semua apa penyebab ini semua (bunga tumpuk) drpd sekedar pingin ngaipang entres krn gatel utk nggrafting saja.

Pertanyaan yg muter-muter di kepala saya adl sbb: Apakah bunga tumpuk ini karena hasil Handpolinasi atau hasil rekayasa genetik lainnya (penambahan zat kimia tertentu dlm dosis tertentu dan rentang waktu tertentu) atau kebetulan saja (fenomena musim hujan, krn kedinginan si bunga butuh selimut lbh banyak). Atau mungkin karena komposisi media, cara perawatan dllsbgnya. Mudah-mudahan dengan di grafting dan disilang dengan jenis bunga lain yg berwarna indah (pretty on pretty kt mbak Tharie) atau disilang dengan bunga adenium yg jelas-jelas tumpuknya stabil (doxon), menjadikan bunga-bunga tumpuk milik suhu-suhu sekalian menjadi stabil.

Mohon pencerahan lebih lanjut, matur nuwun. Salam KomPPersa -( Imam Zulk )


Kok seperti di depan kuil Sao Lin aja.

Mari Mr. Zulkarnain tak temenin nunggu pencerahan itu. Saya jugak pengin tahu hal2 seperti itu, sampek yang londo pun tak tanyain - ndak ada jawaban yang memuasken (mungkin saya yang ndak bisa mencerna) .

Kayane kita mesti sabar, jangan2 wabah 'rendah hati' telah menyebabken para suhu terhormat terkena gejala 'anyang-anyangen' (bahasa Indonesiane apa ya ?). Dus wajar kaluk ilmunya keluar secara dikit by dikit .......... ho ho ho ho (Ganggeng Kanyoet)


Pak GK & Rekans...

Bukan bermaksud seneng dgn yang namanya anyang-anyangen tapi suer tes kasusnya bikin mumet. Coba kasih check point aja pak…

Saya coba melanjutkan lagi uraian saya mengenai bunga tumpuk ya.., semoga bisa sedikit membantu.

Munculnya bunga adenium tumpuk pertama kali, jelas disebabkan oleh peristiwa mutasi. Dari gejala penampakan, yang mana awalnya dimulai dari beberapa tanaman adenium, serta sifat ketidakstabilan, ada indikasi kuat bahwa mutagen (penyebab mutasi) yang berperan disini adalah unsur transposon.

Transposon (element yang dapat berpindah) adalah gen (segmen DNA) yang dapat berpindah posisi dari tempat yang satu ke tempat yang lain. Karena sifat ini, ada yang menamai sebagai selfish genes (majalah Trubus saat mengulas puring menyebut sebagai jumping genes). Saat berpindah posisi, maka lokasi awal dimana sebelumnya transposon berada, menjadi berkurang (terpotong atau deletion), Dan di tempat baru dimana transposon berada sekarang menjadi bertambah (tersisipi atau insertion). Kejadian ini menimbulkan masalah dengan gen (urutan DNA) yang disisipi maupun yang ditinggal, dan akhirnya timbul mutasi. (Tharie Wie)


Dear Mbak Tharie,

Waduh terima kasih banyak masukannya, saya jadi punya ide, dan sepertinya membuka rahasia orang seberang yang kata Mbah GK pelit ilmu > "bagaimana bikin bunga tumpuk".

Kaluk dalam mutagen yg berperan adalah "transposon" , asumsi saya si "bunga tumpuk" tersebut tentu berisi insersi tranposon, yang dapat melakukan isolasi dan karakterisasi gen-gen yang bertanggung jawab atas terjadinya bunga tumpuk. Kalau ini bisa di tranformasi ke jenis lain atau variant lain, bukan suatu hal yang tidak mungkin kalau kita akan mendapatkan variant2 transgenik baru. Syukur2 bisa dianalisa secara molekuler (wah minta bantuan Prof. Novy...nih), lalu disilangkan untuk mendapatkan mutagenic line, dengan insersi transposon yang stabil. Wah, kalau benar berhasil, terjawab lah pertanyaan Pak De GK, ya nggak sih Mbak ??(CMIIW) - (BJ)


Dilanjut lagi besok….. !!!???

Mesti lho sampeyan iki nggarai penasaran ae. Yo wis manut...:P

Nyuwun tlg besok sekalian dibahas jenis bunga tumpuk yg ada selama ini (doxon, vietnam lady) kalo disilang dengan bunga jenis lain lbh baik mrk jadi papi atau mami-nya spy kecenderungan tumpuknya menurun, mengapa? matur nuwun mbak Tharie.

Hidup Ibu Adenium Indonesia !!! Salam KomPPersa MFNW - (Imam Zulk)


Mas Imam dan rekan semua....

Doxon dan Vietnam Lady ? Kisah ini milik bapaknya Banyu (eyang Tonny). Monggo eyang, akan lebih pas mengisahkan sejarah bunga milik om Khuong.

Seingat saya sejak :

Tahun 2004 double flower-remarkeable star sudah bisa dilihat di situs pak Ko Taiwan Adenium.

Tahun 2005 pak Lutfi Atmansyah sering ngiming-ngimingi adeniumania dengan foto-foto double flower yang bermunculan di kebun pak Lutfi.

Tahun 2006 om nJos (Botanica), muncul secreet wispher double.

Terakhir September 2008 majalah Trubus, memperlihatkan Halucination double milik Om BJ.

Bunga-bunga double diatas muncul dalam ujud ‘sports’, satu bagian dari pohon yang secara genetik berbeda dengan keseluruhan bagian pohon akibat adanya mutasi atau perubahan genetik.

Dari sekian pemunculan bunga tumpuk, mengapa saat itu hanya om Khuong yang mampu mengisolasi dan kemudian mampu diperbanyak dengan grafting ? Ini porsi cerita milik Om Tony dan om BJ dengan hallucination tumpuk.

Supaya alur cerita dapat lebih mengalir (he.. he..he.. seperti sinetron Sekar - Kevin mbah Suro), yuk mang….flash back sebentar…...

Insersi transpospon berpengaruh (represor) pada gen regulator bunga, membuat kelompok gen A dan atau B dan atau C kehilangan fungsi. (lihat teori ABC yang dilampirkan pak GK). Hasil akhir yang nampak oleh kita kemudian adalah orientasi organ bunga menjadi tidak yang semestinya terjadi, mutasi bunga tumpuk.

Apakah bunga tumpuk bisa dihasilkan melalui persilangan ? Maaf mas Imam, saya tidak bisa menjawab secara pasti karena sekarang baru menyilangkan, baru mbiji seujung kukunya Nadjwa dan belum melihat hasilnya. …. he he he. Hanya saja landasan pemikiran yang bisa buat pegangan adalah: sejauh pengaruh mutasi itu berlangsung sampai ke lapisan sub epidermis (layer L2 darimana sel-sel reproduksi berasal), maka sifat2 mutasi dapat diteruskan lewat biji.

Sebaiknya bunga tumpuk menjadi ibu atau bapak ? Jawabnya nanti di episode terakhir buat bacaan akhir pekan njih …...(Tharie)


LAMPIRAN BIJI SINOX TUMPUK


Tampak2nya kaluk mau ngerti, memang harus ngurut nitip pertanyaan dulu seperti yang lain. Pertanyaan saya:

1. Betulkah adenium di luar jangkauan ABC model ? Double flower (tambahan petal) lain bunga mengorbankan carpel, mengapa di adenium masih bisa kita jumpai carpel -bahkan seperti yang Mrs. Thari dan Mr. BJ gambarkan, polen pun kadang masih ada - apa yang terjadi sebenarnya terjadi ?

2. Susunan bunga pada C- mutan yang kemarin Anda sebut : sepal-petal- petal-sepal- petal-petal- sepal-petal- petal-dst sampai tempatnya habis – berarti jumlah lingkaran bunga bisa lebih dari 4 ?.

3. Bisakah bunga tumpuk di adenium dikembangkan lebih dari yang ada pada saat ini ? Bagaimana cara mendapatkannya ? (Ganggeng Kanyoet)


Mbak Tharie,

Bacaan akhir pekan masih ditunggu lho, btw fenomena bunga tumpuk yang terjadi di vietnam lady koleksi saya tidak selalu mekarnya bener2 tumpuk, kadang petal bagian dalam hanya nongol ujungnya aja (sak umprit) dan cuman satu kelopak, kadang petal luar dan dalam nongol merata kayak bunga mawar (kalau pas begini mantap sekali ngelihatnya) . Apakah kondisi lingkungan dan nutrisi berpengaruh terhadap ketidakkonsistenan vietnam lady punya saya? Salam (RMD)


Nungguin tulisan bu guru sampai jam segini belum dirilis...

kaluk di trubus dulu dibilang pupuknya kudu lebih intensif agar petal

tumpuknya tetap keluar. Salam (Dody)


Maksudnya dipupuk agar bunga tumpuknya lebih stabilkah?. Berarti nek lupa mupuk petalnya balik maning donk? (Thomas)


Pak GK, mas Imam, Mas RMD dan rekan semuanya..

Hubungan sifat bunga tumpuk dengan pemilihan induk betina atau jantan ?

Mutan bunga tumpuk (kita simbolkan sebagai gen "adp", adenium double petal), merupakan pewarisan yang disebabkan oleh gen-gen pada kromosom dalam inti.. Mutan "adp" bukan dibawa oleh elemen-elemen sitoplasmik (diwariskan melalui ibu). Oleh karena itu dalam hal sifat bunga tumpuk, perkawinan resiprok tidak akan menimbulkan perbedaan. Mutan "adp" apakah dari turunan ibu atau bapak, menjadi sama saja, tidak lebih tidak kurang.

Adenium bunga tumpuk dan teori ABC ?

Diantara 250.000 angiospermae, menjadikan sangat mungkin ada satu atau dua berada di luar jangkauan teori ABC, akan tetapi itu bukan pada bunga adenium. Hemat saya, adenium tumpuk dapat disebandingkan teori ABC pada bunga petunia dan lily. Kesamaan bunga-bunga ini terletak pada bentuk petal yang didahului corong bunga (tube corolla) yang kemudian tercabik menjadi mahkota bunga (corolla limbs). Dan ada kesamaan fenotipe bunga tumpuk di ke tiga bunga tersebut. Supaya jauh dari kesan berteori, dan menyingkat tulisan, mohon pak GK cari referensi aktivitas kelompok gen "pMADS2", terutama "TAM6" di petunia.

Yang penting buat aplikasi lapangan, bahwa adenium bunga tumpuk (mutan adp) bersifat resesip dan monohibrid (berbeda dengan kasus bunga tumpuk pada mawar yang sifatnya dominan). Bunga tumpuk cross bunga tumpuk, pasti diperoleh bunga tumpuk. Bunga tumpuk cross homosigot non tumpuk, hasilnya heterosigot non tumpuk. Heterosigot non tumpuk cross heterosigot non tumpuk, hasilnya homosigot bunga tumpuk, heterosigot non tumpuk dan heterosigot non tumpuk.. Angka-angka prosentase silakan lihat majalah Trubus edisi September 2008 halaman 25.

Nutrisi dan kestabilan bunga tumpuk ?. Apa yang dikemukakan pak Ir. Slamet (GI) dan om Bambang Jarot pada majalah Trubus di atas hal. 26, tentang hubungan nutrisi dan kestabilan bunga tumpuk, adalah benar sekali adanya.

Ada penelitian yang mencatat hubungan nutrisi dengan perkembangan petal bunga.

Dan isi dari penelitian tersebut, ada baiknya buat bahan tulisan besok saja ya.. Salam (Tharie Wie)


Thanks Mrs. Tharie, dari uraian tersebut berarti sebenarnyalah saat ini telah hadir beberapa jenis bunga tumpuk oleh sebab mutant yang ber-beda2.
Rupa2nya bukan hanya mutant tm6, mungkin juga halnya dengan mutant fbp6 (homolog AG di kelas C) perlu juga mendapat perhatian.
Conto konkretnya cubak perhatiken gambar bunga double 4 ex Dr. Hansoti - Tropica Nursery - stamen masih ada dan komplet tanpa reiterasi sepal-petal layaknya mutant gen di kelas C. Barangkali inilah yang beliau maksud dengan 'supernumerary petal' itu. Thanks juga buat Mr. Hansoti untuk gambar2nya yang informatip. Silakan lanjut ........(Ganggeng Kanyoet)



Pak GK dan rekan semua...

Bunga tumpuk 4, wow.. cute sekali … memperjelas kemiripan sifat diantara adenium dan bunga-bunga bermahkota corong.

Kembali ke laptop, nutrisi dan kestabilan bunga tumpuk.

Setiap bagian tanaman yang tumbuh pasti memerlukan karbohidrat/ gula untuk bahan dasar bangunan (building block) dan energi. Tanaman memperoleh karbohidrat dari hasil proses fotositensis. Dan karena bunga bukan organ fotosintesis, karbohidrat terpaksa harus diimport dari tempat lain (net importir), dalam hal ini dari daun. Jalur distribusi yang ditempuh; “daun (produsen) – pembuluh phloem – bunga (konsumen)”. Dan karbohidrat/ gula ditranslokasikan dari daun dalam wujud gula sukrosa (seperti gula pasir yang sering kita minum). Kalau tidak salah ingat, diskusi tentang ini sudah pernah ada deh.

Pertumbuhan bunga berlangsung sangat cepat, mengkonsumsi bahan serta energi yang besar. Dan dari total peningkatan volume maupun berat, petal (mahkota bunga) menempati porsi peningkatan terbesar (di adenium bisa lebih dari 80 %) dibanding organ lain bunga. Tidak perlu disangsikan lagi, kemampuan kuncup bunga mengimpor karbohidrat menjadi sangat vital demi kesempurnaan pertumbuhan bunga.

Gula sukrosa sesampai di bakal (kuncup) bunga tidak serta merta dapat dimanfaatkan. Sukrosa perlu dibongkar diubah menjadi glukosa dan fruktosa oleh enzim pembongkar yang ada di jaringan bunga. Kemampuan enzim (penghidrolisa sukrosa) ini sangat vital dalam menentukan jumlah sukrosa yang dapat dimanfaatkan.

Tambahan nutrisi dapat meningkatkan hasil proses fotosisntesis. Otomatis jumlah sukrosa yang ditranslokasikan juga meningkat. Namun begitu sifat bunga tumpuk akan lebih stabil lagi kiranya, seandainya bunga itu juga memiliki gen berkemampuan prima dalam memproduksi enzym pembongkar sukrosa. Inilah yang sekarang sedang diburu para pemulia menuju bunga tumpuk yang stabil.

Untuk sementara waktu, apa ada dan apa bisa pemberian tambahan hormon yang mempengaruhi kinerja enzym atau ekspresi gen penghasil enzym tersebut ?. Ada dan bisa, bahkan banyak macamnya – giberelin – auksin – sitokinin. Layak coba dan jangan lupa ditunggu laporannya.

Demikian teman-teman, semoga bermanfaat.

Tharie Wie - Omahijo Jogjakarta



Kamis, 22 Januari 2009

Adenium Mini


Seorang rekan mengirim e-mail , beliau tertarik membuat adenium mini.
“ gimana ya mbak caranya bikin adenium mini, kaya bonsai gitu…”

Wah garuk-garuk kepala nggak gatal nich … :-D persoalannya pemahaman saya tentang bonsai hanya sejauh tanaman yang dikerdilkan. Jadi di bawah ini hanya sebatas upaya menghambat laju pertumbuhan tanaman saja.

1. Media tanam yang diperlukan apa tetap sama seperti menanam adenium lainnya, atau ada media khusus ?.
Media tanam yang dipakai tidak berbeda dengan media tanam bonsai atau media tanam adenium. Pilih media tanam minim nutrisi (pasir malang atau pasir kali, sekam bakar, sekam mentah, dsb). Agar kontrol nutrisi lebih gampang dilakukan, hindari campuran pupuk organik pada media tanam, karena jumlah nutrisi hara yang diserap tanaman sulit dikontrol, sesuka tanaman, bukan semau kita.

2. Pupuk dan Zat Pengatur Tumbuh apa saja yang diperlukan serta bagaimana mengaplikasikannya (dosis, interfal waktu dan usia) ?.
Pupuk dan Zat Pengatur Tumbuh yang digunakan, intinya pakai pupuk yang tidak mendukung pertumbuhan vegetatip, yaitu pupuk dengan kadar N rendah dibanding P dan K. Pupuk pembungaan cocok dengan ketentuan tersebut. Kurangi konsentrasi pupuk, ¼ takaran (atau kurang) dari anjuran label. Gunakan pupuk dengan kandungan NH4 kurang dari 30 % dari N total, dan banyak mengandung unsur Mg. Permasalahan mungkin timbul terkait dengan pilihan jenis arabicum. Porsi kecil N pada arabicum umur kurang dari 3 bulan akan mengurangi jumlah batang yang muncul dari caudex. Untuk itu s/d umur 3 bulan pakai pupuk vegetatip agar jumlah batang keluar maximal dulu (jangan lupa “pontes” titik tumbuh daun ke 6, hingga sisa 4 daun ). Setelah 3 bulan baru dengan pupuk ala bonsai seperti tersebut di atas. Prinsip dasar pemanjangan internode tanaman karena pengaruh hormon auksin atau giberelin. Untuk itu coba beri “paclobrutazol” (biasa digunakan di anggrek untuk merangsang bunga) untuk menghambat kerja auksin dan giberelin.

3. Apakah penempatan bibit (stl layak pupuk) harus full matahari ?.
Full matahari mutlak diperlukan untuk menghambat auksin. Sejak umur sebulan harus sudah full matahari. Air juga mendukung pertumbuhan tanaman, oleh sebab itu porsi air perlu dikurangi.

4. Adakah perlakuan khusus setelah bibit tersebut tumbuh menjadi remaja (usia 5-6 bulan) dan dewasa ?.
Perlakuan khusus setelah remaja, mungkin hanya “pruning” titik tumbuh yang akan mengurangi laju fotosintesa tanaman. Pupuk tetap sama tapi dosis agak ditingkatkan menjadi 1/3 – 1/2 takaran. Jangan lupa semprot dengan “metalik” untuk menambah hara mikro, mengingat pemakaian pupuk bunga terus menerus dapat mengurangi penyerapan hara mikro.

5. Akankah perlakuan khusus tersebut melekat sepanjang hidupnya ?.Apakah akan melekat sepanjang hidup.
Tentu saja tidak. Tergantung genetik tanaman.

6. Setelah jadi dwarf, kalau ada yang minat beli, apakah ditangan pembeli nanti kondisinya akan tetap stabil ?.
Sama dengan orang beli bonsai pohon beringin atau serut, tetap perlu perawatan sepanjang hidup agar tumbuh seperti seharusnya bonsai.

Adenium Hijau



Masih ingat adenium berbunga hijau, bercabang seribu, berdaun kecil ?

( Lihat gambar 2A, 2B ) Meyakinkan saya bahwa semua itu akibat virus.

Fenomena ini pertamakali saya kenali pada graftingan Harry Porter (HP) yang saya beli saat dilaunching GI pertama kali. Dua dari enam graftingan HP menunjukkan gejala yang aneh. Daun kecil, mudah bertunas, berbunga hijau. Tapi pada kondisi tertentu berbunga normal : HP.

Saya coba grafting ke bonggol besar, ternyata fenomena itu menular bahkan setelah batang atas dipotong. Berdaun kecil, mudah bertunas, dan berbunga hijau.

Banyak yang mengatakan bahwa itu akibat serangan virus, saya katakan sepanjang menguntungkan biarlah peristiwa “transpospon” yang ditimbulkan si virus kita biarkan dan kalau bisa justru dimanfaatkan.

Di Yogya beberapa tahun yang lalu ada salah satu kenalan suami yang memanfaatkan si virus dengan menularkan pada seedling arabicum (digraftingkan), dengan harapan arabicumnya menjadi bercabang seribu .

Apa yang perlu dicermati dan dapat dimanfaatkan dari si virus bunga hijau ini ? Ada kejadian “transpospon” akibat si virus yang justru saya tunggu-tunggu. Karena saya yakin banyak rekan yang sudah bisa melakukan penyilangan, dan berharap bunga adenium sekuning alamanda ditemukan di Indonesia , mari kita manfaatkan mutasi ini.

Begini bocoran dan logikanya :

Petal bunga sebenarnya adalah modifikasi dari daun. Kalau di daun adenium bisa muncul warna hijau (kloropil) dan kuning (karoten), atau kombinasi keduanya, mengapa selama ini pigmen warna tersebut tidak pernah dijumpai di bunga adenium ?

Pasti ada sesuatu yang menghambat (inhibitor) keberadaan atau ekspresi pigmen tersebut pada plastid bunga. Nah ….. kalau sekarang tiba-tiba muncul bunga adenium hijau, hipotesa sementara saya ada peristiwa mutasi terjadi dan terkait co pigmen penghambat (inhibitor) yang terdapat pada lokus H/h. Mutasi yang menyebabkan pigmen warna plastid muncul pada petal bunga. Saya yakin kemunculan adenium sekuning alamanda sangat mengandalkan peristiwa mutasi tersebut di atas. Tidak hanya sekuning alamanda, coklat pun dapat dengan mudah digapai.

Normalnya warna bunga diperoleh dari kelompok pigmen antosianin yang terdapat pada vacuole sel. Selama ini pigmen warna plastid bunga adenium kemunculannya selalu terhambat oleh gen H, kalau inhibitor tersebut menjadi tidak ada, muncullah pigmen warna plastid di bunga. Dan karena vacuole letaknya relatip di bawah plastid, maka hanya muncul warna hijau (warna pigmen plastid, kloropil) yang dominan.

Kamis, 08 Januari 2009

Sinox Double Petal




















Laksana mendapat durian runtuh...( walah...walah...:-D ) tiap tangkai adenium sinox yang tengah berbunga ternyata mekar 2 layer... alias bunganya tumpuk..!!
Rejeki awal tahun nich... alhamdullilah.
Bayangkan bila adenium yang aslinya tidak tumpuk itu nantinya stabil tiap mekar tumpuk terus dan bisa disilangkan... hmmmmm yummy...yummy...
( Isu atau gosipnya bunga tumpuk 'katanya' nggak bisa disilang karena komponen bunga tidak lengkap ).
Sebenarnya beberapa kali di omahijo bunga-bunga adenium yang lain kedapatan mekar dengan petal tumpuk tapi sayang tidak mekar sempurna.

Saat rekan di Makasar kedapatan bunga adeniumnya sering mekar tumpuk, banyak pertanyaan yang saya ajukan, nah ... sekarang pertanyaan itu untuk diri saya sendiri... ha..ha..ha..
Ternyata nggak gampang jawabnya..
Yang pasti, si sinox jadi sasaran obyek penelitian nich... semoga segera ada hasilnya.