Jumat, 19 Desember 2008

Pure Line

Secara singkat pure line dapat dijelaskan sebagai suatu populasi yang variabilitas turunannya kecil. Artinya perkawinan antar individu dalam populasi (pure line A) tersebut akan selalu sama/mirip menghasilkan individu pure line A juga, karena homozigositas.

Bila pure line A disilangkan dengan pure line B, akan didapatkan Hybrids (sering disebut dengan F1 = filial 1). Sifat hibrids yang dihasilkan merepresentasikan sifat A dan B atau kombinasi kedua tetua.
Bagaimana bila F1 diperkawinkan antar sesamanya. Hasilnya adalah F2 yang variabilitas turunan semakin besar. Bisa seperti A, B, F1 atau kombinasi sifat tersebut, tergantung ekspresi gen penyusun. Artinya F2 tidak lebih jelek dari F1, cuman turunannya menjadi lebih tidak seragam. Demikian pula dengan F3 dst.

Pure line bisa diciptakan dari materi genetik F1 dengan jalan inbreeding atau back crossing. Bisa diciptakan dari F1, F2, dst dengan metode seleksi. Intinya menghilangkan variabilitas, memantapkan sifat-sifat yang dikehendaki (desireable trait) dan menghilangkan yang tidak dikehendaki (undesireable trait).

Permasalahnanya membuat pure line itu mahal dan makan waktu. Untuk tanaman yang mudah diperbanyak secara grafting seperti adenium, pure line menjadi kurang feasibel memang. Lebih mudah menyilangkan starin bunga yang ada, entah F1 atau F2 atau F 1001. Bila didapat bunga yang bagus langsung aja diperbanyak dengan grafting. Metode Tembak (pinjem istilah Pak Greg Hambali di tanaman aglaonema)

Beda dengan hewan seperti gupy musalnya, walaupun biaya cloning mahal metode pure line harus ditempuh.... Apalagi gupy yang matang sex umur 3 bulan, makin lebih mudah lagi dalam arti tidak makan waktu banyak.

Pigmen Bunga Adenium

Warna bunga ditentukan oleh pigmen warna dari kelompok anthocyanidins, carotenoid, dan kloropil yang ada di sel bunga. Pigmen-pigmen tersebut dapat dipecah lagi menjadi petunidin (ungu), pelargonidin (merah scarlet), dsb.

Penurunan warna bunga adalah sebagai berikut : gen (G) menentukan enzym (E), enzym menentukan pigmen (P) : G à E à P. Pigmen warna dapat terbentuk dari pengaruh beberapa enzym.

Warna bunga ditentukan oleh banyak gen, multihibrid, dan warna akhir bunga ditentukan pula oleh aksi gen (inter atau intra lokus), entah itu dominansi, epitasi dll.

Pigmen warna khususnya kelompok anthocyanidin yang memberi warna merah, ungu, pink, terdapat di bagian rongga (vacuola) sel, larut dalam air, dan dipengaruhi PH sel. Bentuk vacuola dipengaruhi tekanan turgor sel, flexibilitas diding sel, dan kondisi hipotonik atau hypertonik

Point di atas dapat dipakai untuk menjelaskan permasalahan sekitar bunga sbb :

1. Dalam satu bunga mungkin dijumpai banyak pigmen warna, hingga tidak heran kadang bunga berubah warna sejalan dengan waktu, atau kondisi yang berubah karena pengaruh musim. Putih jadi pink, merah jadi biru kehitaman, merah kehitaman jadi merah dst.

2. Tidak selamanya adenium bunga putih menurunkan adenium bunga putih pula. Genotipe C_I_, ccI_, cc ii semuanya menghasilkan fenotipe adenium putih (bagian yang kosong bisa terisi alela dominan atau resesif warna merah A atau yang lain). Tapi bila C_I_ disilangkan dengan ccI_ atau cc ii, beberapa turunan akan menghasilkan adenium berwarna merah, pink pula

3. Suhu, kelembaban, dan pemupukan berpengaruh pada kandungan air dan tingkat keasaman sel bunga. Dengan sendirinya akan berpengaruh pada besar warna bunga.

Hal ini menjawab pertanyaan mengapa awal musim-pertengahan panas waterfall nampak merah pecah bergaris putih, sedangkan pada pertengahan-akhir musim panas waterfall hanya berwarna merah. Perubahan waterfall mungkin dapat mudah dipahami akibat adanya peristiwa plasmolysis dalam sel.

Contoh lain, bunga yang disemprot bumbu masak juga menjelaskan pengaruh keasaman sel terhadap warna bunga.


Salam, Tharie



Kamis, 18 Desember 2008

Chimeras di Adenium

“ mbak, adenium windmollen ku lagi berbunga dan berpetal tumpuk..” Seorang rekan saya dari Makasar, membawa berita menggembirakan.

Windmollen adalah nama adenium, jenis obesum-crispum berpetal tidak tumpuk.

Sehingga kalau bunga tersebut mekar dengan petal tumpuk, menjadi penampakan baru yang mempesona.

“ wow.. keren dong, Mutasi tuch boss…, di semua tangkai atau cuma satu tangkai yang petal bunganya tumpuk ..?

“ baru satu tangkai sich…”

“ amati terus ya.. jangan lupa di centeli catatan biar info nggak terlewat ya…” pesan saya.


Yang terjadi dengan bunga tumpuk adenium milik Dr. Lufti Atmansyah di Makasar, adalah suatu MUTASI.

Namun demikian mutasi tersebut tidak terjadi pada tanaman secara menyeluruh, namun hanya terjadi pada bagian atau segmen tertentu dari tanaman. Dalam hal ini pada calon primordia bunga ranting tertentu, dan saya cenderung mengatakan ini suatu KHIMER (chimeras).

Pada jaringan meristem pucuk (titik tumbuh), proses pembelahan sel sangat aktif terjadi. Nah . . pada saat berlangsungnya pembelahan mitosis tersebut, sangat dimungkinkan terjadinya suatu mutasi setempat dan spontan. Ada berjuta-juta sel yang terlibat dalam pertumbuhan vegetatif. . . dan bila proses perubahan terjadi saat proses differensiasi maka terjadilah khimer pada mata tunas atau tunas pucuk.


Dalam kasus bunga tumpuk, mutasi berlangsung sebelum atau bersamaan dengan pembentukan primordia bunga di titik tumbuh. Khimer yang terjadi kemudian tercermin dalam bentuk bunga tumpuk. Kata beberapa ahli, pada tanaman hias mutasi gen sering muncul pada saat menjelang masa terbentuknya bunga. Menarik sekali khan..


Namun karena khimer terjadi pada primordia bunga, maka pada saat bunga tersebut gugur (karena life time nya habis), hilang pulalah khimer.


Satu hal yang menarik bagi saya adalah mengapa di tempat Pak Lutfi kasus bunga tumpuk sering terjadi (windmollen, obesum, dan waterfall) ?

Bagaimana perawatan selama ini, perlakuan pemupukan dan jenis pupuk yang digunakan. Atau ada perlakuan khusus lain. Hingga sering terjadi mutasi bunga tumpuk?.

Seingat saya ada beberapa cairan kimia dengan dosis tertentu dapat menyebabkan mutasi, seperti colchicine, metanosulfat, dieksposibutan, etilinimin, dan etilinoksida.


Apakah khimer dapat menurun hingga dapat dipermanenkan??. Jawaban sementara DAPAT, namun ada syaratnya...



Adenium Aming












“ Kenapa ya seeds adenium yang kutanam kok kayaknya kurus-kurus tumbuhnya..” suara seorang rekan dengan nada sedikit frustasi terdengar dari telepon yang tengah saya genggam.

“ ha..ha..ha.. bagus khan.. hari gini khan gak model badan gendut.. “ jawab saya berseloroh.

Terdengar nada ngedumel gak jelas. ( mirip lebah nyanyi bareng.. :-D)

“ sebelum ditanam pasti kamu rendam pakai slimming tea ya..” goda saya lagi.

“ iiihh… emang gitu teori ilmiahnya..” sahut rekan saya sewot.

Gantian saya yang tertawa ngakak. Prototipe banget sih saya dengan ilmiah… berkali-kali bercanda khan boleh tooh… :-D


Seed adenium tumbuh kurus…ada beberapa kemungkinan penyebab munculnya gejala

“aming” (hiks… pinjam badannya Aming ekstravaganza yang memang kurus banget) di bibit adenium tersebut :

  1. Media yang dipakai terlalu subur dan banyak kandungan unsur nitrogen (N) dalam bentuk amonium (NH4 atau urea).
  2. Kurangnya unsur phospor (P) dalam media yang digunakan. Namun perlu hati-hati pula terlalu banyak unsur P dan NH4 sekaligus dalam media, akan membuat tanaman tumbuh terlalu subur. Pada tanaman adenium gejala tersebut akan nampak pada jarak internode yang memanjang, batang besar tapi lunak (sukulensi), dan daunnya membesar. Kebanyakan unsur nitrat (NO3) tapi kurang unsur NH4 dan P juga timbul masalah lain. Bibit adenium tumbuh kompak memang, tapi berbatang kecil, demikian juga daunmenjadi kecil.
  3. Kurang sinar matahari selama persemaian. Kalau bibit selada memang harus disemai ditempat yang gelap, tapi jangan dilakukan untuk bibit adenium.

Jadi menurut saya, untuk mengatasi “pohon aming” tersebut :

  • Gunakan soilless media dan tidak perlu diberi tambahan pupuk “starter” pada media tersebut sampai tanaman berumur 2 minggu. Tidak perlu campuran pupuk kandang dalam media. Selain hhiiii….(itu kan kotoran to) .
  • Setelah tanaman berumur 2 minggu s/d 4 bulan, upayakan pupuk yang digunakan harus memenuhi syarat ( Insya Allah pupuk Growite memenuhi unsur berikut )
  1. a. Unsur amonium (NH4) harus kurang dari 40 % total nitrogen.
  2. b. Perbandingan unsur N dan P harus lebih besar 1 : 3
  3. c. Dosis nitrogen perbulan jangan lebih dari 200 ppm (part per million). Poin c ini yang terpenting menurut saya.
  • Persemaian harus mendapat sinar matahari yang cukup (minimal 3 jam per hari) dan berangin, agar proses respirasi berjalan normal. Selama menyemai tidak perlu dikerudungi plastik Selain “sumuk”, respirasi juga tidak berlangsung dengan baik, he..he..he..

Malih Warna

“ Adalah suatu "kebetulan" yag sangat menyenangkan ketika mendapatkan Lin Formosa saya berubah warna..” ucap Bang BJ, seorang sahabat saya dari Jakarta.
“ Saat berbunga pertama kali warnanya tipikal warna Lin Formosa (Dominan Pink), lalu setelah bunga pertama rontok saya tambahkan "pupuk" atas anjuran seorang kawan saya, berupa 1 sendok teh vetsin (MSG) (larutan 1 sendok teh : 1liter air disemprotkan pada media yang sama). Penyiraman 2 minggu sekali, hasil nya tanaman gemuk, 2 bulan kemudian berbunga yg kedua kali, warna berubah lebih merah. Saya benar2 terkesan, tapi pantas nggak ya diberi nama baru ?? “

Kenapa bunga Adenium bisa berubah warna?

Flavonoid penentu warna bunga adenium terdiri dari anthocyanine (merah hingga biru) dan pasangannya (karena masih dalam tahap pengamatan, saya sebut saja co-pigmen), membentuk suatu lapisan yang mirip “sandwich”. Co-pigmen berfungsi sebagai roti, anthocyanine sebagai isinya. Diantara kedua lapisan tersebut terdapat ion-ion logam yang berfungsi sebagai “Mayonnaise”. Lapisan campuran pembentuk sandwich ini yang akan menentukan warna akhir bunga.
Pemberian “MSG” akan mempengaruhi tingkat keasaman sel, dalam hal ini berpengaruh terhadap ion-ion logam (Mayonnaise). Struktur sandwich akan mengalami sedikit deformasi (bisa mengembang atau mengkerut), dan mempengaruhi jarak / spasi antara roti dan isi. Akibatnya warna bunga akan terpengaruh. Aturan baku , PH rendah bunga akan memerah (ke arah orange), PH tinggi bunga akan semakin ungu (merah tua).

Boleh tidak diberi nama baru ?
Boleh, tetapi sebaiknya jangan. Boleh karena itu milik bang BJ.
Jangan, sebab perubahan warna karena lingkungan tidak bisa dipakai untuk menyebut itu suatu kultivar baru. Pakai saja nama yang disematkan pertamakali oleh penemunya atau orang yang mempunyai hak. Coba diperbanyak unsur nitratnya , nanti pasti kembali lagi ke warna asal.
Catatan : bukan PH tanah yang mempengaruhi warna bunga, namun PH tanah hanya menentukan kelimpahan jenis atau macam logam yang akan terserap dan menjadi “Mayonnaise”.

Senin, 15 Desember 2008

Root Mealy Bug


Organisme berwarna putih yang menempel di akar yang sangat bandel dan menjengkelkan biasa di sebut Root Meally Bug (RMB)

Serangan RMB kebanyakan menyerang adenium yang bermedia non tanah (cocopeat, sekam dan sekam bakar dan atau campuran ketiganya). Adenium yang kurang sehat juga lebih rentan serangan RMB.


Bagaimana mengatasi RMB ?.

  • Ganti media , tapi sangat tidak praktis.,
  • Disemprot insektisida, tapi menghendaki kesabaran karena tidak langsung terlihat efeknya (sekarang disemprot- besoknya RMB langsung hilang). Baru beberapa kali penyemprotan, gejala serangan terlihat berkurang.
  • Bagaimana dengan perendaman pot berikut tanamannya ? Cara perendaman mungkin keefektifannya akan berkurang kalau yang dipakai itu adalah jenis insektisida kontak , apalagi kalau dalam perjalanannya insektisida tersebut juga harus bersentuhan dengan tanah. Akan lebih efektif kalau dipakai insektisida jenis sistemik. Sekali lagi cara ini tetap butuh kesabaran.
  • Selain berbagai cara diatas, tanaman yang terlihat terserang RMB bisa diberi tambahan pupuk N tinggi (NPK Mutiara 25-7-7). Untuk tanaman di bawah 3 bulan cukup 5 butir. Hanya efeknya adenium jadi nampak langsing dan daunnya besar-besar, bonggol jadi nampak kecil.

Cara terakhir ini cukup efektip dan murah, tapi tidak aplikabel untuk adenium jenis arabicum.

Salam

Tharie – Omahijo Jogjakarta

Adenium Unggul





Pertanyaan dari beberapa hobbies adenium via e-mail, saya rangkum dibawah ini. Semoga membantu dan dapat berguna bagi hobbies adenium yang lain.

Sulitkah membuat bibit adenium yang unggul?
Terdapat beberapa jenis dan varietas adenium. Masing-masing mempunyai kekurangan dan keunggulan. Sebagai contoh ada beberapa varietas yang arah seleksinya bunga yang bagus, namun adapula yang arah seleksinya untuk menghasilkan bonggol atau batang bawah yang baik. Jadi pemilihan jenis atau varietas adenium, tergantung pada tujuan penanaman kita.

Apa media adenium yang paling baik/cocok ?
Tidak ada rumusan baku mengenai media yang paling cocok untuk adenium. Semua campuran media bagus, bila cocok dengan lingkungan dan cara pembudiyaan kita. Media tanam yang baik adalah yang mampu mengikat air dan udara sekaligus (porous tapi dapat meluluskan air), mensuplai kandungan hara, murah dan mudah didapat. Sesuaikan campuran media dengan kondisi lingkungan di tempat kita (intensitas sinar matahari, angin, dll), serta hobi siram menyiram kita. Bila kita banyak waktu dan suka menyirami tanaman, tambahkan jenis unsur media yang kurang mengikat air (misal pecahan batu, pasir, sekam, sekam bakar). Tapi kalau kita agak malas (seminggu sekali menyirami), tambahkan unsur media yang mampu mengikat air (cocopeat, humus, pupuk kandang).

Cuaca yang bagaimanakah yang cocok untuk adenium
Habitat asli adenium ada di gurun pasir afrika. Namun bukan berarti pola tanam yang cocok harus sesuai dengan kondisi gurun. Adenium cinta air, namun akarnya benci kondisi media yang becek. Adenium suka pupuk. Adenium membutuhkan sinar matahari. Adenium sangat suka kondisi cuaca seperti di Indonesia, dibandingkan di gurun Afrika, di Taiwan, di Thailand, di India, atau di USA.

Adenium memerlukan sinar matahari langsung atau perlu naungan ?
Adenium merupakan kelompok tanaman C3. Tanaman ini butuh sinar matahari lansung dengan intensitas 80 %. Namun demikian untuk tanaman dewasa, sinar matahari selama 8-12 jam sehari sangat baik untuk pertumbuhan dan pembungaan. Sedangkan tanaman muda, bibit umur 6 bulan kebawah butuh sinar matahari 4 jam sehari, sedangkan bibit 6 – 12 bulan, 6 jam sehari.

Bagaimana cara mendapatkan bibit adenium ?
Bibit adenium dapat kita peroleh dari beberapa nurseri yang ada di tanah air. Namun demikian kualitas dan nama baik nurseri perlu jadi bahan pertimbangan.

Sering gagal stek adenium, bagaimana cara yang benar?
Kegagalan stek biasanya disebabkan oleh kualitas bahan stek dan kesalahan penanganan. Pilih bahan stek yang telah dewasa namun jaringan tanaman belum tua. Upayakan media cukup basah namun tidak becek, dan terkena sinar matahari 4 jam sehari. Yang kami lakukan adalah memilih bahan stek yang telah berkayu, namun kulit kayu belum terlalu berwarna kecoklatan. Tanam dalam media dan langsung disiram dengan air hingga basah dan di tempat memperoleh sinar matahari ( 4 jam sehari). Air hujan, siapa takut. Penyiraman selanjutnya dilakukan kalau pada stek tersebut telah muncul mata tunas.

= ** =

Perlakuan setelah Grafting



Perlukah adenium yang baru saja di grafting langsung di siram dan dipupuk ?


Dear adeniumania…


Salah satu fungsi air bagi tanaman adalah untuk untuk mendinginkan permukaan tanaman melalui proses evaporasi air (transpirasi-evapotranspirasi ). Akar menembus tanah yang lembab sedang batang tumbuh ke atmosfer yang kering. Keadaan tersebut menyebabkan terjadinya aliran air terus-menerus dari tanah ke atmosfer melalui tanaman (terutama lewat daun-stomata), disamping penguapan langsung dari permukaan tanah tentunya.


Kata orang pinter, besar jumlah aliran air tersebut (dari tanah ke udara) sebesar 10 kali jumlah air yang tertahan dalam jaringan tanaman, 100 kali jumlah air yang digunakan untuk perluasan sel-sel baru, dan 1000 kali jumlah air yang digunakan untuk fotosintesis. Dari penelitian tanaman jagung, untuk menghasilkan 1 kg berat kering tanaman tersebut dibutuhkan 225 kg air yang hilang melalui proses evapotranspirasi.


Pertanyaan saya, segera setelah dilakukan proses grafting bila langsung disiram air, akan lari melalui apa dan kemana itu air akan pergi ?.

Kalau hasil grafting ditempatkan ditempat panas, air akan menguap melalui permukaan tanah. Tapi bagaimana bila grafting ditaruh di tempat teduh ? Jadi tetaplah Waspada …….. ingat busuk akar bukan hanya karena kejahatan air tetapi juga karena ada kesempatan ……..

Hemat saya, setelah grafting sebaiknya tanaman tidak disiram. Baru setelah terlihat mata tunas tumbuh, siram dan pupuk untuk pertumbuhan vegetatif seperti biasa. Pertumbuhan tunas membutuhkan air.

Penyiraman dan pemupukan sebaiknya dilakukan 2 hari sebelum proses grafting (bila musim panas) atau 4 hari sebelum grafting (pada musim hujan).

Salam

Thari Wie

omahijo Jogjakarta

Bonggol Retak


Adeniumania, Bonggol adenium retak/pecah menunjukkan adanya gangguan turgiditas dalam sel tanaman dimaksud. Jika tekanan turgor (tekanan internal sel) melampaui batas elatisitas dinding sel, maka sel tersebut akan pecah. Gejala tersebut mirip yang sering terjadi pada buah tomat, mangga, anggur, dsb yang mengalami pecah buah. Pertanyaannya sekarang adalah, apa yang menyebabkan gangguan tekanan turgor pada adenium ? Dari gambar dan melihat kondisi cuaca di Indonesia saat ini, dugaan saya ada dua kemungkinan (salah satu atau keduanya) yang menyebabkan terjadinya “bonggol retak/pecah” :

1. Faktor internal
Melihat tingkat kesuburan tanaman tersebut, boleh jadi terdapat ketidakseimbangan pemberian nutrisi. Dalam hal ini terlalu banyak unsur nitogen (N) dan phospat (P), namun kurang unsur K. Potasium (K) dalam tanaman mempunyai fungsi salah satunya adalah mengatur potensi osmotik sel. Dengan kata lain berperan dalam pengaturan tekanan turgor.

2. Faktor eksternal
Kelembaban udara yang sangat tinggi di Indonesia saat ini, menyebabkan bukaan stomata mengecil hingga menganggu proses transpirasi tanaman. Terganggunya transpirasi menyebabkan suhu tanaman meningkat, yang pada titik tertentu dapat menimbulkan gangguan metabolisme tanaman.Termasuk didalamnya gangguan keseimbangan tekanan turgor.

Bila jarak internode memanjang, daun menjadi lebih besar, menunjukkan tanda-tanda sukulensi, atau kulit batang tanaman terkesan seperti kulit (leathery effect), kemungkinan terjadi over N dan P. Bila beberapa daun tua menunjukkan gejala klorosis dan atau gejala bercak jaringan mati pada bagian tepi atau antar tulang, berarti kekurangan unsur K
Bila tanda-tanda tersebut di atas tidak nampak, berarti bonggol pecah akibat faktor eksternal. Meskipun demikian tidak ada salahnya diberikan tambahan unsur K pada tanaman tersebut. Hal ini mengingat satu-satunya obat pada tanaman buah yang mengalami pecah-pecah, yaitu itu tadi tambah unsur K.

Semoga uraian saya sedikit membantu.

Salam,

Tharie – Omah Ijo Jogjakarta.

Sabtu, 13 Desember 2008

Media Tanam Adenium


Dear all, Sekali lagi tentang media, teman saya pernah memakai media pakai batu silika (kecil-kecil warna putih), ternyata hasilnya cukup bagus, untuk nutrisinya selalu disiram, dan rutin diberi pupuk NPK ataupun pupuk cair, sehingga media tetap putih bersih, hasilnya juga bagus. Di millist adenium si bule pada photos ada repotting dan medianya kayakanya full pake batu kecil-kecil...gimana...sebab saya mau aplikasikan dan adenium itu mau saya pajang di ruang tamu..sehingga kelihatan tidak kotor..
Gimana mbak thari...proses pertumbuhan tanaman dengan media batu kerikil. thank's Dibyo

Mas Dibyo…
Sampai sekarang saya masih percaya prinsip media adalah harus mampu menyediakan air sekaligus udara dan mampu mendukung tegaknya tanaman. Apapun jenis media yang dipakai asal memenuhi prinsip tersebut OK saja. Masalah nutrisi kita tinggal mengaturnya dengan pupuk.

Batu silika seperti yang Mas Dibyo sebutkan hanya memenuhi dua prinsip media, ada udara dan mendukung tegaknya tanaman, tapi minim air. Konsekuensinya harus sering-sering disiram air dengan pupuk tentunya…… mirip hidroponik.

Saya pernah mencoba pakai media “full “ pasir malang ukuran 2-4 mm. Tiap pagi dan sore saya siram air + pupuk. Tanaman tumbuh baik, tapi banyak pupuk yang terbuang …. boros. Muncul ide perendaman. Pagi dan sore saya rendam dalam air + pupuk sekitar 5 menit. Tanaman dapat tumbuh dengan baik, tapi kalau ada lebih dari 10 pot …… bisa pegel semua tangan dan menyita waktu.

Ada nursery besar di Semarang (Gama Cactus Nursery) melakukan praktek tersebut diatas, bedanya mereka membuat bak perendaman besar sekaligus ratusan pot diletakkan di situ. Perendaman memakai sistem buka – tutup, praktis ….. tanaman mereka subur ….. tapi biaya investasinya wow.

Saran saya kalau mau pakai media batu silika sekalian pakai pot hidroponik yang pakai bak penampung, supaya tidak boros pupuk karena terbuang. Hal lain yang perlu diperhatikan, batuan silika biasanya mempunyai permukaan yang licin hingga menyulitkan akar untuk mencengkeram media.

Pasir malang cocok digunakan saat musim hujan, media tanam menjadi porous sehingga meminimalkan busuk akar.

Salam

Thari Wie

www.omahijo.com

Adenium Third Series

Mbonsai Adenium

Senin, Selasa, Rabu, Kamis malam, di rumah muncul suara2 cukup mengganggu jam tidur . Dak-duk, dak-duk dan suara deritan gesekan ubin dengan pot yang digeret (bukan diangkat), dan sering bikin kaget. ( habis lagi uenak..enaknya dibuai mimpi..!!! )
Pagi tadi terjawab sudah penyebabnya. Hiiiii ….. suara itu datangnya dari foto terlampir. Usut punya usut ternyata si popi, bermaksud “mbonsai adenium ” …..
Mudah diduga … separo nafas, terima bongkar tidak terima pasang ….
Mohon maaf, termasuk hadiah arabicum dari kangmas GG ikut di bongkar.
Yang tambah menakutkan terlihat alkohol 70 %, alamat … sudah jelas, mbonsai plus-minus (banyak plusnya) mutilasi.
Jangan2 di PSM 5 kemarin keracunan koleksi om Hengky, atau kemarin sempat diracuni om BJ ya ?.
“ mommy… lihat tuch di teras, berantakan semua…” teriak Gallo pagi-pagi.
“ biarin saja Lo… daripada ngambek.. ntar mommy beresin..”
“ Autisnya kambuh ya mah …. “ bisik Gallo.
He...he...he....

Hmmm… kenapa ya Popi tertarik sekali membuat Adenium Bonsai? Apa sich istimewanya adenium bonsai? Memang bisa adenium di bonsai ??!!!

Yukk kita gali lebih dalam tentang seni membentuk tanaman dari jepang ini.

Bonsai secara harfiah diartikan sebagai "tanaman di pot". Merupakan salah satu seni pemangkasan tumbuhan atau pohon dengan membesarkan tanaman di pot saja. Kultivasi termasuk teknik-teknik untuk pembentukan (shaping), pengairan (watering) dan pengepotan (repotting) di segala macam bentuk pot.

Berasal dari daratan China pada zaman Dinasti Han, 'Bonsai' adalah pelafalan bahasa Jepang untuk tanaman tersebut yang bahasa Mandarin -nya "pen zai", yang ditandai dengan digunakannya karakter kanji. Kata 'Bonsai' di Barat digunakan untuk semua macam tanaman atau pohon miniatur yang ditanam di dalam wadah tertentu atau pot.

Dalam bahasa Jepang, bonsai berarti "tanaman di pot". Biasanya akan berasosiasi dengan sebuah miniatur pohon yang ditanam di dalam pot atau kontainer. Pohon yang di bonsai umumnya berupa pohon berkayu (misalnya pohon beringin, dll) atau pohon buah-buahan dan kadang berupa pohon bunga. Bonsai yang baik dapat diletakkan diluar pekarangan sepanjang tahun.

Efek artistik dari bonsai dilihat dari keseimbangan dalam ukuran batang, daun, ranting bunga atau buah dan pot yang digunakan. Pot yang dipakai haruslah yang mendukung suasana pohon yang ditanam. Ada 4 ukuran bonsai yang biasa dipakai, yaitu miniatur, kecil, sedang, dan rata-rata. Miniatur biasanya berukuran tinggi sekitar 5 cm. Umumnya bonsai miniatur disiapkan dalam waktu sekitar 5 tahun. Bonsai kecil biasanya mempunyai tinggi antara 5 sampai 15 cm dan memerlukan persiapan sekitar 5-10 tahun. Bonsai ukuran sedang mempunyai tinggi antara 15 sampai 30 cm, dan bonsai rata-rata mempunyai tinggi 60 cm dengan waktu perisapan sekitar 3 tahun. (Sumber : wikipedia.)

Bonsai cukup populer di Indonesia ada banyak tanaman berkayu yang bisa dibonsai , sebut saja beringin, serut, asam, hokkian tea, anting putri, pinus dan lainnya.

Lantas bisakah adenium tanaman yang tidak berkayu di bonsai ? apa dan bagaimana caranya ikuti artikel selanjutnya…

Adenium & Hujan



Melongok dari jendela, terlihat hamparan tanaman adenium dengan daun-daun yang rimbun dan hijau segar. Curah hujan membuat adenium tumbuh subur , saat musim panas lalu adenium kurang pasokan air. Saat air melimpah daun-daun tampak segar & subur.

Tapi... o la..la...

Panas dan teriknya matahari datang menerpa silih berganti disela-sela hujan yang mengguyur...


Hujan agak mereda di Jogja. Hampir seminggu tanpa sinar matahari, full mendung, full hujan dari malam ke malam lagi, 2 hari terakhir matahari muncul juga akhirnya. Panas menyengat di kulit.


Dari efek di daun adenium, mari kita bayangkan apa yang terjadi saat panas terik di tengah musim hujan :


Terpaan matahari dapat membuat daun “overheated” bila tidak segera didinginkan melalui penguapan (evaporasi) air di daun. Prosesnya dikenal dengan nama transpirasi dan inilah yang menyebabkan terjadi aliran air dalam tubuh adenium. Air mengalir dari tanah, akar, batang, cabang, ranting, daun dan akhirnya menguap melalui pori daun (stomata). Bbrrr …….. sejuk, plong …… serasa minum sprite …….. Apalagi dalam aliran air itu terbawa dan terserap juga nutrisi yang dibutuhkan adenium. Top, tubuh dingin, nutrisi terpenuhi ….hebat kali adenium ini.
Seribu sayang …….. musim hujan membuat udara sekitar begitu lembab. Temperatur yang terlanjur rendah, mengurangi kapasitas udara menampung air. Karena terik matahari, air di pori tanah juga ikut menguap, menambah lembab udara, menambah runyam keadaan. Sudah lembab, makin lembab saja. Bayangkan betapa gerah adenium diterpa matahari saat musim hujan.
Mengapa, hujan kok kepanasan ?


Kelembaban tinggi menghambat berlangsungnya transpirasi. Udara lembab tak kuasa lagi menampung tambahan uap air dari daun. Aliran air di tubuh adenium “MANDHEK”, transpirasi tidak berjalan, serapan nutrisi ikut berkurang, dan daunpun merana kepanasan. Keadaan makin parah dengan menutupnya stomata bila kena matahari tapi tidak ada transpirasi. Lengkap sudah penderitaan adenium. Belum lagi jamurpun ikut meramaikan suasana ditengah penderitaan adenium.
Akhirnya ……… daun-daun pun menguning, berjamur, dan berguguran …….. satu demi satu.


Bingung ? Tidak perlu.

Serangan jamur x atau z bila kita melihat kenampakan luar saja, cukup sulit rasanya. Phomopsis atau fusarium kadang di mata awam sulit membedakan. Pada beberapa kejadian, gejala serangan (perubahan warna di batas bagian yang sakit dan sehat), sering nampak seperti phomopsis. Namun banyak yang bilang itu fusarium, atau serangan jenis jamur lain.
Satu-satunya jalan memang harus dilihat orgnisme penyebab. Ini yang rasanya berlebihan bagi sekelas kita. Kecuali kebun kita memang luas, hal di atas menjadi urgen.
Prinsip : jamur berkembang melalui spora yang kadang terbawa oleh air hujan. Musim hujan pembawa suasana lembab, plus sedikit sinar matahari membawa kehangatan, seakan-akan surga bagi jamur.
Pencegahan : teorinya hindari kemungkinan terciptanya suasana seperti di atas, putus mata rantai hidup jamur. Ada yang pakai 1) naungan UV, 2) ada yang menyiram sehabis hujan, 3) ada yang memberi fungisida plus perekat, 4) ada yang menyemprot larutan cuprum (tembaga), dst.
Yang saya lakukan biasanya point 3 (fungisida spektrum luas kontak maupun sistemik, bergantian).

Bagaimana dengan pemupukan?, ya saya tetap memupuk. Malah saya tambah dengan Kalsium Nitrat.


Tharie Wie
www.omahijo.com

Selasa, 02 Desember 2008

PSM 5 - Sempurna .....










Sabtu, 29 November 2008, saya menyaksikan wujud MFNW yang sebenarnya di event PSM 5. Sulit dituangkan dalam tulisan suasana saat itu. Ketakjuban om nJos lewat kata-kata seperti : Elok tenan …, Uedan….., Kok bisa ….., paling tepat menggambarkan suasana pesta di hotel Galuh saat itu.

Keseriusan materi acara kultur jaringan Prof Novi, bukti dari “cewawakan” bukan berarti tidak bisa serius.

Adenium bonsai Dr. Hengky yang dilengkapi sulap di sana-sini, bukti bahwa serius bisa dibawa santai.

Shock grafting dari pak Agustinus dan kawan-kawan, wujud kerjasama yang apik, ada berbagi, arti persahabatan yang dalam nan sepantasnya ada di hati penggemar adenium.

Uraian materi pemupukan dari pak Muklis Ponska Gresik, bukti keseriusan niat konglomerat membina dunia tanaman Indonesia .

Kehadiran mas Rudi Flona, mas Bama TV Kompas, mas Rudi Go Green melengkapi pembuktian apresiasi media masa atas terselenggaranya PSM 5.

Apalagi lokasi pertemuan PSM5 bisa terselenggara di Hotel Galuh yang bersuasana nyaman, hingga membuat acara tak terasa mengalir dari jam 10 sampai 5 sore. Juga bisa menjadi bukti adanya dukungan konglomerat bagi komunitas adenium. Terimakasih om One, mungkin di lain waktu kami mau pinjam boulevard Galuh untuk acara “gathering’ kampus.







Lantunan key board mas Ain dan suara merdu mbak Mala bukti bahwa yang bertato bisa melankolis. Sayangnya hanya mas DQ yang berani maju nyanyi. Padahal Tony sudah membisiki kalau kuartet pak Iksan, mas Giras, mas Marcel dan mas Owok tidak kalah merdunya, belum lagi suara bariton om BJ.
Jangan dilupakan alunan suaranya Gallo dan Shasa yang menyanyikan lagu sempurna, menambah komplitnya paket PSM5 Make friends not wars.

Kehadiran mbak ayu mbak ayu ( kinyis-kinyis semua, gak cocok kalau saya panggil ibu ) dari Jakarta dan Jogja, bukti gender tidak membatasi adenium. Sayang Jawa Timur belum terwakili …. padahal ada jeng Maria … (hari libur warung sotonya tidak bisa ditinggal … kaleee..)

Satu lagi yang om nJos sampaikan dengan takjub, rombongan dari Jatim dan Bali itu kan para juragan adenium. Pak Hartono (Taiwan Release), pak Hidayat (Jegeg), pak Agustinus (A&T), pak Agus (pot), siapa sih yang tidak kenal beliau-beliau datuk persilatan adenium dari timur ….. (tapi mana om Tetra ?)

Jangan salah, kata saya. Itu om BJ (Puspa), itu mas Giras (Kunciran Farm), itu mas Rohmad (Bojong Nursery), itu kong Penzot (Itut Nursery), itu mas Marcel (Tuna Adenium) …… juga kualifikasi juragan dan pendekar lho …..

Suer …. hanya ketakjuban yang ada. Sulit dilukiskan sekaligus sulit dilupakan suasana yang tercipta saat itu.

Kepada teman-teman PSM5, terimakasih saya ucapkan.
Terima kasih juga untuk teman-teman yang sudah memberikan doa dihari ulang tahun saya, semoga Allah membalas semua kebaikan yang telah teman-teman berikan dengan limpahan rahmat dan rejeki, amien…amien…amien…


Tharie Wie

Selasa, 28 Oktober 2008

Undangan : PSM 5

PSM 5 tour MFNW 2008 with the tittle " WHEN THE WEST MEETS THE EAST at THE CENTRE ".

Mengundang rekan-rekan Milis Adeniumania

Tanggal : 29 Nov 2008
Pukul : 12.00 (Lunch Time) - end
Tempat : Hotel Galuh - Prambanan - Klaten - Jawa Tengah
Acara : Temu MFNW dgn para sahabat dari Jatim - Jateng - Jabar - Jakarta
Beaya : FREE for lunch and coffe time

-Transportasi dari Jakarata: Bus Super Exclusive Shimphony 40 seat (MERCI 2007)
-Pendaftarandi mulai hari ini.
-Untuk de Kaipang Jakarta/Tangerang/ Bekasi/CikarangK arawang/Cimahi/ Bandung dan sekitarnya dibebankan dana partisipasi Rp 200.000 sudah termasuk kaos dan sticker, transport dan akomodasi di Hotel Galuh
- Pembayaran ke rek a/n Antonius Sigit. BCA 2291352032
- Guna menghidari yg sdh daftar tapi gak jadi ikut, maka pembayaran peserta paling lambat 10 Nov 2008
- Peserta di batasi 40 orang
- Berangkat tgl 28 Nov 2008 jam 19.00 WIB dari Bakrie Land Kuningan ( Kantor RMD)
- Pulang tgl 29 Nov 2008 jam 17.00 WIB
- Tiba Jakarta tgl 30 Nov 2008
-Teman-teman di luar Jakarta (Bekasi/CikarangKar awang/Cimahi/ Bandung ) sedang dipikirkan dan akan dikoordinator oleh mas Thomas mengenai meeting pointnya,sekitar rest area tol Cikampek (tba).

Bagi rekan-rekan di Yogyakarta , Jateng dan sekitarnya bisa mendaftar melalui link comment di bawah.

Thanks.

Tharie Wie

Rabu, 22 Oktober 2008

JFG 1 - Mengenang Sahabat


Milis Adeniumania mengadakan acara jumpa darat lagi, kali ini rekan-rekan dari Jakarta yang punya gawe dan akan menggelar acara PSM 5 di Yogyakarta. Paguyuban Sudi Mampir (PSM) Jakarta memang aktif mengadakan acara jumpa darat, materinya pun ringan hingga berat padat dari sekedar ketemuan, ngobrol ngalor ngidul hingga kontes adenium tingkat Nasional. Selain Jakarta, Jogjakarta kota kelahiran saya lumayan aktif juga mengadakan acara serupa. Biasanya kami kemas dalam judul Jogja Family Gathering (JFG). Hingga tahun 2008 ini JFG sudah mengadakan pertemuan sebanyak 2 kali.
JFG 2 yang terselenggara akhir tahun 2007 telah saya posting, tapi JFG 1 belum saya ceritakan. Ada keharuan yang tiba-tiba muncul, mengingat acara JFG I sahabat saya Aris Budiman atau Adeng watu putih masih hadir mengisi acara namun di JFG 2 rekan saya tersebut tidak mungkin hadir kembali karena telah meninggal dunia.

Berikut liputan lengkap JFG 1 - Kisah malam jum’at kliwon , Kamis, 17 Mei 2007
( Reportase pertemuan JFG di Turi Yogyakarta - mengenang seorang sahabat )

Pukul : 09.13 wib
Nada sms terdengar, sekali pencet terlihat dilayar HP : From Dicky – Just landed mbak to meet pendekar-pendekar adenium jogjess… rgds/mDQs.
Saya sudah mulai teriak sambil mencet tombol replay..
“ Gallo, Nadjwa.. Wid.. ayo cepet, tamu sudah mulai datang lho… belum jemput Om Djos dan mas Adeng lagi…”
“ Ya mommy…. Aku dah selesai kok dandannya..” Gallo & Nadjwa ikut teriak-teriak.
“ Lha.. Nunung endi..?” tanya Wid enteng...
“ Wo.. iyo…”. Tangan segera meraih gagang telpon. Terdengar NSP ‘surga cinta’ ADA Band. Ning suwi….. ora diangkat-angkat… walah neng endi meneh koncoku siji kae…
Dialing lagi… dialing lagi…. Ora diangkat juga.

Pukul : 09.25 wib
Telpon masuk… dari Nunung : “ Rie… sorry aku gak dengar, baru ambil carang gesing buat dibawa ke Turi…”
“ oke..oke.. cepet yo… aku dibelikan juga.. 10 bungkus ya… “ walah.. ujung..ujungnya nitip..!
Lima menit kemudian Mobilnya Nunung sudah nyampe depan rumah.
“ titip anak-anak dan fatimah di mobilmu yo… aku jemput mas Handoko dan Om Genjos..”.
Beriringan kami ke Hotel Kusuma, tak jauh dari rumah untuk jemput Boss e Adesidjo, mas Handoko ( sayang Tonny nggak ikut.. ).
Dari Hotel, meluncur ke Botanica Garden di daerah Maguwoharjo untuk jemput Om Genjos.
“Mbak, bapak ora sido rawuh (datang). Kakinya pagi tadi terasa ‘linu-linu’, padahal sudah nyiapke bahan”, itu sapaan pertama dari om Genjos.
Walah… saya jadi ‘syok’… lha orang yang paling ditunggu malah nggak bisa datang.. Tapi batin saya… ‘dah biasa… nggak pake telor…!! ‘
“Ya udah aku yang telepon”, seperti biasa Wid sok pahlawan.
Pencet HP lagi … Lalu : ” Den … piye, katanya mau demo ‘mbeleh’ arabicum ……. bla, bla, ..”. “He, he .. he, kebanyakan makan emping ya.., dadi kumat. “ Wid menutup telpon.
“ gak iso … ning konco-koncomu ditawari kalau tertarik lihat koleksinya, boleh mampir di Gejayan, koleksine Adeng sing apik-apik sudah diboyong pindah kesana..” Wid menyampaikan berita.
“Ya udah nanti tak sampaikan ke rekans semua, yang penting sekarang segera ke Turi, wis awan”, potong saya menutup acara ‘tunggu-tungguan’


Pukul : 09. 55 wib
Telpon masuk lagi … dari Mas Adeng : “ Mbak, aku dijemput disanggar ya, aku bawa mobil sendiri, soale arep terus layat Frans neng Semarang..”
Dari Maguwoharjo ke Jalan Kaliurang… wus…wus… sopir e ngebut…!!! Di jalan masih tetep disambi guyon dengan mas Djos… orang satu itu memang gak akan habis bahan omongan dan banyolannya… !
Sampai di sanggar Watu Putih jl. Kaliurang, Mas Adeng sudah menunggu.
“ Mbak, gaween acaraku ojo awan-awan yo..”
“ Oke.. boss… jam 13.00 rampung to ?
si boss manthuk..manthuk…

Pukul : 10.25 wib
Beriringan 3 mobil kami ngebut dari Watu Putih Nursery menuju Rumah mas Tomo di Turi.
Tiba di Turi, di ujung jalan masuk.. sudah banyak mobil menumpuk di parkiran halaman rumah mas Tomo yang luas.
Turun dari kendaraan…
A.. ha… siapa tuch yang berkacamata dan bertopi berdiri ditengah jalan..???
“ Mas Dicky ya..?”
“ Iya…, Mbak Tharie ya..?”
He..he..he.. akhirnya ketemu juga, ternyata nggak kaya simbah-simbah… , malahan kata Mbak Sita begini … “ eh… mbak, Mbah Suro ternyata lebih ganteng dari foto di PSM ya… yang kemarin kok serem dan sangar, tato an lagi..” hi..hi..hi…
Setelah salam-salaman dan saling berkenalan, akhirnya masuk ke dalam rumah. Duduk lesehan di dalam rumah yang sejuk…. Hmmmm .. nyaman…

Pukul 11.00 wib
Setelah mengucapkan selamat datang kepada para Tamu yang hadir, acara dibuka dengan sambutan dari Mas Tomo.. ( saya sempat bingung cari-cari mas Tomo, sudah saya sebut nama beliau tapi nggak nongol-nongol. . ternyata baru sibuk ngasih panduan untuk tamu-tamu yang masih di jalan menuju rumah mas Tomo )
Acara dilanjutkan, Sesi pertama di isi oleh seorang Narasumber anggota milis adeniumania yang agak pendiam. Namun jangan kaget setelah ketemu langsung, beliau adalah sosok yang sangat supel dan ramah. bpk. Dr. Ir. Widodo Arwiyanto ,MSc Staf pengajar Fakultas Pertanian UGM.
Beliau diminta menyampaikan materi perihal :

Seputar hama penyakit tanaman (adenium) yang sering terjadi di daerah tropis

Cara mencegah dan mengatasi hama tersebut di atas secara benar. Tepat sasaran, murah, dan tuntas.

Pak Tri Widodo juga pemilik ANIS ORCHID NURSERY yang beralamat di
Kweni RT-01, Bantul, Yogyakarta-55188, INDONESIA
http://www.anisorch id.com. Silahkan surfing dan bisa pesan online atau datang langsung.
Oh ya… materi dari Pak Tri dibagikan berupa fotocopy, Mas Tomo atau mas Indra mungkin bisa mengusahakan bentuk file untuk anggota milis yang menghendaki materi dari Pak Tri.
Sambil mendengarkan uraian pak Tri , minuman dan makanan kecil sudah lengkap tersaji… wuih… pesertanya langsung nyerbu … ada jadah tempe bawaan Mbak Sita, Tahu Bakso kiriman dari Mbak Mita , Mete kiriman dari Mas Adi , Carang gesing yang dibawa mbak Nunung, kacang godok, roti, dan jajanan lainnya serta tak akan ketinggalan salak hasil kebun mas Tomo… wis… mbuh liyane .. saking akehe…
Setelah sesi tanya jawab selesai, acara sudah langsung saya kebut lagi, jhari sudah makin siang.

Pukul 12.00 wib
Sesi berikutnya, Narasumber yang kedua ini adalah orang yang mengenalkan adenium kepada saya, beliau ini yang membuat saya mabuk kepayang kepada adenium.
Guru dan teman diskusi, tempat saya banyak belajar perihal adenium.
Beliau ini adalah Pioneer adenium di Jogja sejak 1998.
Bagi yang sering membaca majalah Trubus, pasti mengenal sang narasumber. Hampir semua liputan Trubus seputar adenium tidak pernah lepas dari sosok yang satu ini.
Juri kehormatan dalam setiap event besar lomba adenium, mentor juri lomba adenium di DKI Jakarta dan Jawa Timur. Beliau adalah Drs. Arief Budiman. Akrab disapa mas Adeng .
Materi yang disampaikan Mas Adeng meliputi :

Gambaran adenium secara umum, meliputi speci, jenis, variant, dll

Gambaran tentang apa, bagaimana, dan seperti apa sosok adenium yang baik itu. Bagaimana cara memilih dan mencetak calon juara.

Materi ini sebenarnya adalah bocoran dari buku yang tengah disusun Mas Adeng bersama dengan Majalah Trubus.
Bagi rekan-rekan yang menghendaki materi dari mas Adeng, bisa e-mail saya. Tapi tidak semua ya… foto-fotonya banyak buanget.. .

Tidak terasa sudah jam 13.00 wib lebih…
Wah perut sudah keroncongan, tanpa sesi tanya jawab karena mas Adeng buru-buru berangkat ke luar kota dan beliau harus makan siang dulu… saya segera meminta para peserta untuk kembali menyerbu hidangan yang telah tersedia… Hmmm ada Nasi merah, opor ayam, lodeh tempe lombok ijo, oseng-oseng daun pepaya, rendang daging sapi, Sop dan Bakso , buahnya jeruk dan peer serta tak akan lengkap tanpa krupuk kiriman mbak Sari. Hmmmmm… sedap..!!!
Makan siang diselingi cerita ngalor-ngidul, maklum ibu-ibu kalau sudah ketemu ceritanya dimulai dari anak-anak sampai cream wajah…
Kalau bapak-bapak, saya nggak begitu tahu apa yang dibicarakan, tapi kok ketawa ngakak terus ya… jangan-jangan ngrasani ibu-ibu…
Setelah makan siang, saya segera men set untuk acara foto bersama, kalau kira-kira ada 20 keluarga dan semua bawa kamera, hitung sendiri berapa kali senyum, tertawa, meringis, sampai ada yang ( pura-pura ) mengumpat.. saking lamanya cengengesan dan gigi kering semua…
… akhirnya sesi jeprat-jepret selesai…
Acara ramah-tamah masih berlanjut… peserta kumpul diteras depan, saya segera melanjutkan acara, memperkenalkan Narasumber ketiga, yang ini tak kalah sering muncul di Majalah Trubus tentang grafting - menggrafting.
Senang dapat kesempatan tatap muka langsung secara utuh dengan Drs. Yusniar Basuki atau om Genjoz . Guru, teman diskusi dan mmm … pesaing berat nich..!! bisnis benih adenium Hand Pollinasi yang menyenangkan.
Saat diminta untuk menjadi narasumber di acara ini, beliau mengajukan syarat, jangan memfoto Om Djos secara utuh. Mungkin itu alasan mengapa yang sering muncul di majalah Trubus adalah bagian tangan dan jari beliau semata, he..he..he..
Pada kesempatan itu om Genjoz, diminta untuk menjelaskan :

Perihal grafting – menggrafting dari A – Z, pemilihan batang bawah, pilihan jenis grafting (sambung mata, sambung pucuk, sambungan V, atau sambungan flat).

Apa yang akan dan harus dilakukan untuk mempercantik penampilan adenium.

Bagi rekans yang ingin membangun rumah panggung dari kayu, kepada narasumber juga dapat dimintakan nasehat. Contoh bangunan dapat dilihat di sebelah timur Stadion Maguwoharjo, Depok , Sleman… rumah panggung yang besar dan bagus, kemarin saya sudah meminang Om Djos untuk bersedia menerima kedatangan adenium ‘JFG’ club 2 tiga bulan mendatang. Dan sinyal hijau sudah menyala…
Selanjutnya terlihat Om Djos… pasang aksi…
Bonggol bawaannya sendiri di potong, sambung lagi… akhirnya dipotong lagi.. sambung lagi… walah… arep digawe opo Om… Namun akhirnya.. jadi juga bonggol ‘nyeni’ bikinan bos Botanica Garden.
‘ Mbak, ono kopi tubruk…’ Om Djos sudah mulai kelimpungan kalau nggak ngopi.
‘ aku juga mau Mbak… ‘ eh… mas Dicky juga sudah mulai pening.
‘ aku yo gelem nok…’ Wid meringis …
Waduh… ngapunten nich mas Tomo… tamunya minta kopi tubruk…
Acara dilanjut dengan praktek grafting bareng-bareng… bonggol dan entres sudah tersedia…
Pilih bonggol, potong entres, flat grafting, direkat pake selotip kiriman mbah suro, setelah jadi boleh bawa pulang…. Wow… indahnya..
Sambil ngopi , diselingi demo bikin lampion dibonggol adenium oleh Mas Dicky.
Tiba-tiba ada yang berbisik ditelinga saya… “ mbak, ada sesi hand pollinasi adenium nggak…”
Weeh… iyo… ini khan sesinya pak Henky.. lha beliau nggak bisa hadir karena ada tugas kantor yang tidak dapat ditinggalkan.
Celingukan saya cari Mbak Wida, istrinya Mas Indra. Setelah melalui ‘perundingan a lot’ ( ha..ha..ha.. nggak lah.. ) Mbak Wida akhirnya bersedia memberikan Tips and Triks cara menyilangkan adenium.
Sudah bisa ditebak, semua merubung Mbak Wida… sampai sesak, untel-untelan.
Saya sengaja menyingkir… ( ndak tambah bikin sesak maksudnya..! !! ) diikuti Mas Indra, Mas Hondoko, Mas Yus, Mas Tomo, Mas Dicky, Wid… emmm siapa lagi ya ?..
Batin saya.. nah ketahuan khan siapa saja yang sudah bisa HP…!
Tiba-tiba…
“ mbak, entres opo iki..?”
“ Pluto, explora, black warrior, purple crown… opo meneh yo..?”
“ boleh potong mbak..?”
“ silahkan…”
Aksi potong entres dimulai….!!!
Acara makin rame.. seru… cekakaan maneh…!!!
Saya dan Wid lantas jalan-jalan ke kebun pembibitan adenium mas Tomo… wow.. banyak semaian arabicum..!!

Hari makin sore… tak terasa sudah hampir jam 17.00 wib.
Beberapa tamu sudah mendahului pamit.
Saya segera meminta rekan yang lain untuk masuk ruang lagi.
Ucapan terima kasih saya mewakili teman-teman semua , untuk mas Tomo dan keluarga yang telah berkenan menerima kedatangan adenium ‘JFG’ club. Terima kasih banyak untuk makanan yang melimpah.. juga tempat yang nyaman..
Akhirnya mas Tomo menutup acara dengan ucapan selamat jalan, hati-hati semoga selamat sampai tujuan.
Setelah salam-salaman dan janji untuk ketemu lagi… tukar kartu nama… tukar nomor telpon… kami saling berpamitan.
Ehhhh mbak Rini, istri mas Tomo, masih membawakan oleh-oleh seplastik salak untuk tiap keluarga sebagai oleh-oleh…
Wah… terima kasih ya mbak Rini …. Jadi merepotkan.. ( ah… basa-basi yo..)
Tapi kata mas Tomo, Mbak Rini lebih senang direpoti seperti itu daripada tiap tanggal 17 Mei mas Tomo malah pergi ke puncak gunung seperti waktu kuliah dulu…
Weeh… ternyata anak gunung to… jadi ingat jaman dulu , seseorang yang punya hobbie naik gunung dan membawakanku oleh-oleh setangkai bunga edelweis… ( ojo cemburu lho Wid…)
Sebelum naik mobil …..
“ Ayo mas Dicky kerumah saya..” tawar saya
“ oke mbak.. aku sama mas Rochmad ya.. “
Tiga mobil kembali beriringan menuju Minomartani.
Sampai rumah sudah mulai gelap. Langsung menuju kebon didepan rumah.
Saya kembali menyuruh Fatimah bikin kopi tubruk...... ..
“ Pingin entres apa? Silahkan potong sendiri..” tawar Wid sambil memberikan sebilah pisau.
“ Bener nich mas… mbak..”
Ya.. iyalah…. Bener…..!!
Aksi potong entres dimulai… sayang sudah mulai gelap… tidak banyak yang bisa diamati. Tapi mas Dicky sudah mengincar ‘harry potter mutasi’ dan kao hima. Sayang kao hima entres tinggal sejari.. habis di kirim ke rekan-rekan yang lain.
Ditengah kegelapan Om Djos jongkok sambil merokok gak henti-henti. .
“ Ngopo e mas…” tanya mbak Nunung.
“ Iki malem Jum’at Kliwon yo….” Ucap Om Djos pelan.
“ hemm… trus ngopo..” tanya saya… hiii… agak merinding. Magrib-magrib di kebon.
“ Kae sopo sing neng pojokan…” tuding Om Djos
Mata saya jelalatan ke arah yang ditunjuk .
“ Hush… kae tonggoku… Pak Lukas.. “ . Badan gede.. duwur.. rodo botak.. sedang mengintip aksi ‘cut and carry’ dari balik pager… ngawur.. tenan.. disangka hantu kalee..
Si Om ketawa ngakak…
Setelah ngopi lagi… masih dilanjut foto bareng… ( tapi menurut info mbah Suro, foto ter delete semua dari camera… ah.. sayang sekali…! )
Ngobrol sebentar, mas Rochmad lantas pamit pulang ke Semarang, Mas Dicky nginap satu hotel dengan mas Handoko. Wid ngantar tamu-tamu ke Hotel lantas ke Om Djos di Maguwo.
“ Nok.. Om Djos dibawain amplop gak..? celetuk Wid.
“ Hushh… !!, Ini family gathering, bukan seminar atau kursus, …. ya om ? ”
Setelah tamu pulang… duduk sebentar di sofa ruang tengah.. kembali terdengar nada sms..
Ha… Bang Zai
“ Kenal pak Sunarno mbak..? Pak GK datang ? ”
O..o…..
Salam adeniumania

Tharie Wie
www.omahijo. com