Senin, 07 Januari 2008

Cerita tentang JFG 2



Rekan adeniumania,

"Sedikit" cerita tentang Jogja Family Gathering (JFG) yang Alhamdullilah telah sukses terselenggara pada tanggal 30 Des 2007.
Dibantu rekan saya DR. Henky Kurniawan Phd. D.E.A, dari Balikpapan, acara diawali dengan doa bersama untuk berterima-kasih kepada yang maha Kuasa telah mempertemukan kita semua hari itu, juga doa untuk sahabat serta guru terbaik kita mas Adeng Watuputih yang telah lebih dulu menghadap kepada sang Khaliq, semoga beliau diterima di sisiNya.

Selanjutnya ucapan selamat datang dari ketua panitia, mas Tomo dan dilanjutkan oleh tuan rumah, Bp. Sukris.

Tamu-tamu sudah memenuhi gasebo Kondhang Nursery , rombongan dari Jakarta mas Didi, mas Asep dan mas Alan, rombongan mas Fendi Salim dan mas Murjito beserta keluarga , mbak Nanik dari Klaten mewakili mas Kunto Aji Jakarta, Mas Wiwien dan keluarga dari Semarang, Mas Suwono dari Kudus, mas Priyanto dari Mojokerto , mas Arbi dari Batam, mas Yugi dari Tangerang dan mas Sutan dari Surabaya . Tentu saja ditambah keluarga besar dari Jogja, keluarga mas Tomo, mbak Sita dan keluarga, mbak Nunung dan keluarga, mas Indra Novian dan keluarga , pak Sukardi , Mas Genjos , Pak Aziz Purwantoro dan keluarga dan beberapa rekan dari perkumpulan tanaman di Yogya. Mohon maaf kalau ada nama yang terlewat , harap maklum …

Tidak lengkap rasanya kalau acara JFG tanpa kejutan untuk keluarga terkasih, saya dan mbak Nunung sudah menyiapkan sedikit surprise untuk mbak Rini dan Mas Krisnata yang merayakan ulang tahun. Tgl 29 utk mbak Rini istri mas Tomo dan tgl 29 utk mas Kris . Acara tiup lilin dan potong kue dimulai. Sayang kok tega-teganya sahabat saya mas Kris menyengaja terlambat hadir. . . . .



Setelah nyanyi bersama dan rehat sejenak sembari menikmati kue kiriman mas Bagus Respati dari Jakarta, keripik sukun dan kerupuk ikan dari mbak Farika Cilacap juga wingko nan lezat dari mas Wiwien, dan yang bakal tidak terlupakan - salak pondok dari mas Tomo, acara dilanjutkan ke materi pokok pertama disampaikan oleh Bp. Aziz Purwantoro . Tapi kok lebih pas dipanggil Mas Aziz ya… he..he..he.. masih muda dan ganteng, beliau juga membudidayakan tanaman Puring, koleksi beliau sudah mencapai ratusan jenis.

Dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Terima kasih untuk rekan-rekan yang sudah aktif bertanya sehingga wawasan kita tentang pemuliaan tanaman makin komplit.
Suami saya tiba-tiba colak-colek lengan saya, memberi isyarat kalau ada tamu datang . Aha…spesial thanks untuk mas Krisnata dan mbak Riana nyonya tercinta yang sudah menyempatkan menengok kami langsung dari bandara. Setelah ngobrol sebentar saya minta ijin untuk kembali ke tempat tugas.



Siang menjelang, saatnya makan siang, jerit tangis dan tawa anak-anak makin membuat suasana ramai. Daffa, Gallo, Nadjwa, Faiz, Iyan, Afa , dan dedeq2 bayi thanks ya sayang sudah mau diajak Papi dan Mommy ke acara ini.
Ibu-ibu mulai sibuk menyuapi putra-putri masing-masing, tak terkecuali saya harus meletakan mike sebentar mengurus 3 bayi saya untuk makan siang, terutama bayi yang paling gede kalau tidak diladeni istri bisa mogok makan.

Tamu-tamu mulai makin akrab bercengkerama sembari sibuk suap menyuap sibuk pula bercerita tentang bisnis tanaman, koleksi, tukar-menukar kartu nama dan tentu saja cerita tentang keluarga . Tak lupa muter jalan-jalan dari satu koleksi tanaman ke koleksi lain milik Kondhang Nursery. He..he..he.. saya yang mengamati sampai pusing, uuaapik-apik tenan. Sayang seribu sayang semua itu NOT FOR SALE. …….. Padahal sudah jalan ke selatan muter ke utara ke barat balik lagi ke selatan.. sambil mencari-cari. Swear kewer-kewer pasti demikian dengan yang lain, sambil muterin koleksi, sambil ketawa-ketawi say hallo, terbentur not for sale. Saya melihat kekecewaan rombongan Indonurseri saat ada jawaban not for sale untuk koleksi pot juga …..

Saya kembali mengumumkan agar rekan-rekan segera memasuki gasebo agar acara bisa dilanjutkan, makhlum acara masih banyak tapi rasanya waktu berjalan begitu cepat.
Acara dilanjutkan dengan perkenalan juga kesan pesan dari rekan-rekan yang telah hadir mewakili dari wilayah barat, wilayah timur, wilayah utara, wilayah selatan, pokoknya dari wilayah manapun ada, hi..hi..hi..

Sesi selanjutnya milik mas Fendi Salim. Dengan cekatan beliau memperagakan grafting bor, dan adenium berbagai macam gaya. Tabik suhu..!! Ada saja ide dari suhu yang satu ini. Ide-ide original dan luar biasa, yang mampu memberi inspirasi dan pencerahan banyak orang. Saya dan mas Genjos cuma bisa geleng kepala dan berdecak kagum. …. waktu kecil dikasih vitamin apa anak ini…!! Hi..hi..hii..

Setelah mas Fendi, giliran tuan rumah pak Sukris dan Dr. Henky Phd unjuk kebolehan. Mempercantik adenium supaya jadi adenium yang seharusnya. Tak kalah cekatan, beliau berdua membentuk dan meliuk-liukan kawat di batang adenium. Hitungan arah angin, feng-sui, pojok-pojok keberuntungan, dan puluhan alasan lain dikenakan. Putar sana, putar sini, mencari sudut yang tepat arah pandangan utama. Saya yakin, pohon adenium itu pasti sepusing saya yang mengamati. Kuping dan mata berebutan mencoba mencerap “ilmu’ beliau. Blub ….. tiba-tiba dihadapan saya muncul sosok adenium nan aduhai telah dihadirkan beliau berdua. Ada bisikan ditelinga saya entah dai mana datangnya ……. “itulah jadinya kalau Dedi Korbusey dan David Koperfield turun tangan di adenium”
Suatu saat saya harus ketemu langsung beliau-beliau itu untuk belajar lebih rinci “bagaimana membentuk” adenium.

Suasana tambah ramai ketika mas Arman Gado dan Nyonya datang dan langsung mencecar saya dengan ‘sumpah serapah’ ha..ha..ha.. maaf mas, selebriti yang satu ini sibuk luar biasa jadi ‘out of area’ terusss. He..he..he…
Jangan kaget kalau lihat beliau ini boleh dibilang penampilannya tidak mau kalah dengan putera mas DQ simbah Suro, ala Coboy ….. dendy tenan, dan senyumnya itu lho….
Satu sesi harus saya lewatkan, yaitu PRAKTEK mempercantik adenium yang dipimpin 2 pakar diatas. Panggilan tugas seorang ibu. Gallo merengek ngajak pulang. Kasihan keluarga Yu Mi Ko dengan 4 baby kucing yg lucu-lucu, sendirian di rumah, belum dikasih makan, begitu alasannya. “ Iya mi, habis dia itu jadi kucing kok bodho, tidak bisa cari makan sendiri..” Nadjwa menimpali.

Saya lihat jam sudah menunjukkan pukul 15.15 WIB. Iyan putera mas Fendi juga nampak ngantuk. Begitu pula Faiz, putera mas Murjito. He he he ada alasan tepat nih.
“Bapak-bpak dan ibu-ibu, nampaknya hari telah mulai sore. Demikianlah tadi acara JFG. Walaupun sudah direncanakan sematang mungkin tetaplah tak ada yang sempurna. Secara pribadi dan juga mewakili seluruh panitia JFG saya mohon maaf yang sebesar-besarnya bila ada salah ucap, gojekan yang tidak mengena dan tingkah yang tidak berkenan. Dan dengan ini, acara kami tutup. Meskipun demikian pak Sukris dan DR. Henky masih berkenan menemani dan memberi petunjuk bila rekans berkeinginan untuk mempraktekkan cara mempercanik adenium. Sampai jumpa pada pertemuan selanjutnya.

- ^ - ^ -

Terimakasih banyak untuk rekan-rekan semua yang telah hadir di JFG. Saya betul-betul terharu atas antusias dan kebaikan rekan semua yang telah menyempatkan diri datang dari jauh. Juga sms dan dukungan dari rekan yang pamit tidak bisa datang. Alasan dapat diterima, tanggal pelaksanaan yang bertepatan dengan kesibukan kerja, acara keluarga dan hal lain yang tidak bisa ditinggalkan. Terima kasih banyak untuk Pak Tri Widodo Arwiyanto , walaupun beliau tidak bisa hadir namun berkat beliau JFG mampu menghadirkan pembicara kaliber Internasional, juga untuk mas Dicky, mas Sigit, mas Marcel , mas Rohmad, Tonny, mas Handoko, Mbak Ermi, mas Tetra, pak Muklis dan seluruh rekan atas dukungannya.

Very..very thanks untuk Boss Argy, tanpa milis Adeniumania dari mana kita saling kenal dan dilanjut dengan jumpa darat.

Very… very… very.. thanks untuk suamiku tercinta Widodo dan 2 anakku, Gallo dan Nadjwa yang sudah mengijinkan Mommy sibuk sendiri di akhir tahun yang mestinya meluangkan waktu untuk liburan dengan mereka. Aha … untung ada mas Krisnata. Undangan nonton beliau ‘nyumet’ kembang api di hotel Galuh Prambanan, dapat sebagai pengganti untuk Gallo dan Nadjwa.

Waduh… saking buru-buru, sampai mobil, tas bawaan tertinggal di kolong kursi pak Sukris, ada dot susu, baju ganti Nadjwa, plastik grafting yg akan dibagi-bagi dari mas Bagus Respati , kado Aryabima & grafting hybrid dari mas Fendi serta Arabicum merah “calon hadiah” dari DR. Henky ketinggalan…
Sepertinya cerita masih harus berlanjut nich……..

Salam, sampai jumpa lagi diacara JFG selanjutnya. Soon kata mas Tomo dan DR. Henky.

Tharie Wie
www.omahijo.com

Catatan : “Nok, rombongan Indonurseri ternyata juga sekalian meninjau kebun anthurium mereka di Karanganyar Jateng, kata anak sulung saya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar