Adeniumania, Bonggol adenium retak/pecah menunjukkan adanya gangguan turgiditas dalam sel tanaman dimaksud. Jika tekanan turgor (tekanan internal sel) melampaui batas elatisitas dinding sel, maka sel tersebut akan pecah. Gejala tersebut mirip yang sering terjadi pada buah tomat, mangga, anggur, dsb yang mengalami pecah buah. Pertanyaannya sekarang adalah, apa yang menyebabkan gangguan tekanan turgor pada adenium ? Dari gambar dan melihat kondisi cuaca di Indonesia saat ini, dugaan saya ada dua kemungkinan (salah satu atau keduanya) yang menyebabkan terjadinya “bonggol retak/pecah” :
1. Faktor internal Melihat tingkat kesuburan tanaman tersebut, boleh jadi terdapat ketidakseimbangan pemberian nutrisi. Dalam hal ini terlalu banyak unsur nitogen (N) dan phospat (P), namun kurang unsur K. Potasium (K) dalam tanaman mempunyai fungsi salah satunya adalah mengatur potensi osmotik sel. Dengan kata lain berperan dalam pengaturan tekanan turgor.
2. Faktor eksternal Kelembaban udara yang sangat tinggi di Indonesia saat ini, menyebabkan bukaan stomata mengecil hingga menganggu proses transpirasi tanaman. Terganggunya transpirasi menyebabkan suhu tanaman meningkat, yang pada titik tertentu dapat menimbulkan gangguan metabolisme tanaman.Termasuk didalamnya gangguan keseimbangan tekanan turgor.
Bila jarak internode memanjang, daun menjadi lebih besar, menunjukkan tanda-tanda sukulensi, atau kulit batang tanaman terkesan seperti kulit (leathery effect), kemungkinan terjadi over N dan P. Bila beberapa daun tua menunjukkan gejala klorosis dan atau gejala bercak jaringan mati pada bagian tepi atau antar tulang, berarti kekurangan unsur K Bila tanda-tanda tersebut di atas tidak nampak, berarti bonggol pecah akibat faktor eksternal. Meskipun demikian tidak ada salahnya diberikan tambahan unsur K pada tanaman tersebut. Hal ini mengingat satu-satunya obat pada tanaman buah yang mengalami pecah-pecah, yaitu itu tadi tambah unsur K.
Semoga uraian saya sedikit membantu.
Salam,
Tharie – Omah Ijo Jogjakarta.
1. Faktor internal Melihat tingkat kesuburan tanaman tersebut, boleh jadi terdapat ketidakseimbangan pemberian nutrisi. Dalam hal ini terlalu banyak unsur nitogen (N) dan phospat (P), namun kurang unsur K. Potasium (K) dalam tanaman mempunyai fungsi salah satunya adalah mengatur potensi osmotik sel. Dengan kata lain berperan dalam pengaturan tekanan turgor.
2. Faktor eksternal Kelembaban udara yang sangat tinggi di Indonesia saat ini, menyebabkan bukaan stomata mengecil hingga menganggu proses transpirasi tanaman. Terganggunya transpirasi menyebabkan suhu tanaman meningkat, yang pada titik tertentu dapat menimbulkan gangguan metabolisme tanaman.Termasuk didalamnya gangguan keseimbangan tekanan turgor.
Bila jarak internode memanjang, daun menjadi lebih besar, menunjukkan tanda-tanda sukulensi, atau kulit batang tanaman terkesan seperti kulit (leathery effect), kemungkinan terjadi over N dan P. Bila beberapa daun tua menunjukkan gejala klorosis dan atau gejala bercak jaringan mati pada bagian tepi atau antar tulang, berarti kekurangan unsur K Bila tanda-tanda tersebut di atas tidak nampak, berarti bonggol pecah akibat faktor eksternal. Meskipun demikian tidak ada salahnya diberikan tambahan unsur K pada tanaman tersebut. Hal ini mengingat satu-satunya obat pada tanaman buah yang mengalami pecah-pecah, yaitu itu tadi tambah unsur K.
Semoga uraian saya sedikit membantu.
Salam,
Tharie – Omah Ijo Jogjakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar