Ada gebrakan baru di adenium bunga putih yang tak pernah popular mendadak digandrungi peminat. Lebat dan rajin berbunga menjadi daya tarik.
Sejak 2003 silangan berwarna putih sudah hadir di dunia adenium. Namun, 'Dulu, silangan adenium bunga putih hanya jadi pelengkap dan permintaannya biasa-biasa saja,' kata Ir. Slamet Budiarto dari Godong Ijo nurseri.
Tahun ini, mozza muncul untuk membuktikan bahwa tak selamanya adenium bunga putih selalu jadi anak tiri. Hasil buruan Slamet dari seorang penyilang Thailand pada akhir 2007 itu tampil memukau dengan tampilan sama persis dengan eye of the storm. Bentuk kelopak bunga sama-sama membulat dan berukuran besar dengan diameter di atas 8 cm. Hanya beda warna kelopak bunga saja: eye of the storm, pink; mozza, putih.
Rajin berbunga
Kerajinannya berbunga jadi senjata utama menjerat hati para peminat. 'Mozza berbunga lebih awal dan paling rajin dibanding jenis adenium generasi sebelumnya,' katanya. Februari 2008 merupakan kali pertama terlihat deretan adenium kelas A-ukuran kecil dengan diameter batang 3-5 cm- berbunga lebat dan serempak. Itu tidak lain mozza.
Padahal, saat itu adenium-adenium lain masih enggan berbunga lantaran masih banyak turun hujan. Ketika kemarau, pada Mei 2008, deretan mozza tampil paling semarak. Jenis lain tak sebanjir itu.
Mozza mewarisi sifat-sifat induknya. Ibunya, eye of the storm, terkenal karena kelebatan bunganya. Soal kerajinan, mozza malah melebihi eye of the storm. Pertumbuhan mozza lebih cepat daripada eye of the storm. Pada umur yang sama mozza lebih banyak tumbuh cabang sehingga bunganya lebih lebat. Mozza sudah mulai berbunga pada hari ke-45 setelah sambung, sedangkan eye of the storm baru berbunga setelah 2 bulan.
Peach
Tak hanya mozza yang menyeruak pasar di luar prediksi. Dottie-bunga putih keruh dengan semburan pink di tengah-juga menempati jajaran lima besar silangan baru yang paling diminati konsumen. Silangan asal Taiwan itu lebih banyak menarik kalangan pemula lantaran warna yang lembut dan corak sederhana.
Salmona-bunga berwarna putih dengan corong peach-pun jadi andalan. Pada April 2008, thorra, ayala, bonzy, benito dan elexa muncul menyusul mozza, dottie, salmona dan 9 silangan lain yang dirilis Godong Ijo pada Februari 2008.
Bonzi yang paling moncer di antara 5 silangan yang dirilis April 2008 itu, lagi-lagi varian the peach. Bonzi berwarna putih keruh dengan corong peach dan strip merah tegas di tengah petalnya. Itu sesuai dengan prediksi Handry Chuhairy-pemain adenium di Tangerang, tentang varian peach akan naik daun.
Corong kuning
Di Yogyakarta lain lagi. Yang menjadi perbincangan adalah adenium silangan Untari Retno Wahyuni. 'Silangan dengan corong kuning sulit didapat,' kata wanita yang sudah menyilangkan adenium sejak 5 tahun lalu itu. Empat silangannya yang bercorong kuning mekar pada akhir 2007 yakni Kallalia, yu mi ko, patrick dan first day.
Kallalia bertepi merah dengan strip pada petalnya sangat tegas, mirip brave heart. Hanya saja corong kallalia lebih kuning dengan petal tengah putih yang lebih kentara.
Sementara first day, petal dominan putih dengan garis sembur yang sempit tapi tegas. Tari menggunakan painted lady jadi tetuanya. Dengan tetua ini pula, pemilik Omah Ijo itu berharap bisa menghasilkan adenium berpetal putih yang lebih bersih.
Silangan-silangan baru si mawar gurun seolah tak ada habisnya, pantas jika penggemarnya tak pernah bosan untuk terus berburu. (Nesia Artdiyasa)
Majalah TRUBUS edisi 463 xxxix Juni 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar