Kamis, 17 Januari 2008

Pollen Adenium



Pertanyaan :
Mengapa HP yang saya lakukan sering gagal menghasilkan buah (seed pod) ? Kalaupun seed pod terbentuk, mengapa gagal di tengah jalan ? Untuk kelompok arabicum, RCN dan Thai Soco, buah seringkali ‘pecah’ (matang) sebelum waktunya (seperti pada gambar). ‘Mangkel’ deh lihat buah yang sudah besar-besar tapi lahir premature (gagal matang ditengah jalan) .…………
Jawab :
Ada dua alasan terjadinya peristiwa ‘gagal buah’, yaitu mekanis dan biologis. Kegagalan mekanis biasa terjadi pada masa pra-pembuahan (buah sejak awal tidak terbentuk) seiring dengan gagalnya penyatuan polen dan stigma. Secara mudahnya terjadi proses HP salah sasaran, polen tidak diletakan pada bagian semestinya (G spot, receptive area) di stigma. (Catatan : untuk dapat terjadi pembuahan, hanya dibutuhkan satu butir polen yang tumbuh pada permukaan stigma dan membentuk tabung polen). Untuk mengurangi kemungkinan salah sasaran, maka dalam proses HP pergunakan sebanyak mungkin polen untuk satu stigma.
Kegagalan biologis dapat terjadi pada masa pra-pembuahan dan post-pembuahan (buah dapat terbentuk tapi tidak pernah matang sempurna). Alasan yang sering melatar belakangi kejadian ini adalah karena kondisi tanaman tidak fit, kurang unsur mineral atau nutrisi tertentu, serangan penyakit, dll. Tapi mengapa tetap saja GAGAL BUAH pada jenis ARABICUM yang fit, RCN yang rajin dipupuk, dan THAI SOCO ?
Para pemulia tanaman sampai pada kesimpulan, bahwa ada serangkaian alela majemuk ‘S’ (S1, S2, S3 …….) yang mengendalikan pembuahan atau peristiwa gagal buah atau inkompabilitas. Gagal buah boleh jadi karena masalah interaksi fisiologis antara polen (yang haploid) dan stigma (yang diploid), polen dan stigma mempunyai alela yang sama. Contoh betina S1S2 x jantan S1S2 akan terjadi gagal buah. Perkawinan S1S2 x S1S3 akan lebih kompatibel. Gagal buah juga dimungkinkan karena ada masalah dengan gen homolog dalam persilangan tersebut.
Apa itu homolog ? Bagaimana untuk mengenali kemungkinan terjadi gagal buah dan mengatasi masalah inkompabilitas ini ? salam, Thari Wie

Pertanyaan mbak (sebenarnya dari segi the bijis) Cukup kah satu pollen untuk membuahi bunga adenium jadi buah ? diperjelas, apakah satu pollen dapat menghasilkan buah (pod) Ya.. untuk buah berbiji satu seperti kelapa, mangga, dll. Tidak (?).. bagi the bijis (adenium)
Pada bagian kelamin betina bunga adenium terdapat 2 ovary (ada yg tiga - jadi 3 pods) yang masing masing ovary terdapat banyak (puluhan ? ratusan ?) ovule (megaspore terdiri dari 1 telur, 2 sinergid, 2 polar inti, 3 antipodal). Puluhan/ratusan ovule tersebut akan berkembang menjadi puluhan/ratusan biji (satu ovule = satu biji). Pada proses polinasi (penyerbukan) , jika satu pollen yg melekat di stigma.. beberapa menit kemudian pollen akan mengalami germinasi membentuk tabung pollen menuju ovule dalam ovary.. satu pollen akan membelah menjadi 2 sel sperm kemudian keduanya menuju ovule melalui tabung pollen, satu sperm menyatu dengan telur (dalam ovule) membentuk zygote (bakal individu baru) dan satu sperm menyatu dengan dua polar inti membentuk endosperm (bahan makanan buat bakal baby adenium tumbuh). Satu sperm membuahi satu telur.. artinya satu pollen membuahi satu ovule membentuk satu biji.. Jika pengen semua ovule dibuahi menjadi semua biji.. pollen dengan jumlah yang sama dengan jumlah ovule dalam setiap ovary. Satu ovary membentuk satu pod..
Apakah satu pollen cukup membentuk buah ? Mungkin buah akan terbentuk, apakah akan menghasilkan hanya satu biji yang fertile ? dan selebihnya biji infertil ?
Sedikit tambahan.. dengan alasan yang sama akan menjawab kenapa setiap biji tumbuh menjadi individu baru yang berbeda2 walaupun berasal dari satu pod yang sama. Jika satu pollen cukup untuk membuahi ratusan biji.. maka keragaman (variasi) individu dari ratusan biji tersebut akan menjadi kecil/seragam (paling tidak.. seragam dari trait yg diturunkan dari pejantan (pollen). Salam - Zai

Wah, diskusi yang menarik bang.
Nambahin pertanyaan aja nih...
Kenapa ada pod yang berisi banyak biji, ada pula pod yg berisi sedikit biji? Kalo memang 1 pollen saja yang berhasil menempel di stigma sudah cukup utk menghasilkan buah adenium, kenapa jumlah biji yang dihasilkan berbeda2 ya? Salam – Farika

Nambah satu lagi dong pertanyaannya. .
kalo polen yg dipakai utk membuahi putik, berasal dari 2 bunga yg berbeda jenis (misalnya polen fadia n doxon dicampur buat membuahi yello).. kira2 apa yg terjadi ya?
kalo baca yg Bang Z.. kemungkinannya hanya pollen fadia saja yg membuahi yello atau hanya polen doxon aja yg membuahi yello.. begitukah? atau bisakah 2 pollen beda bunga melebur?? mohon pencerahan dong... salam – angga

Pertanyaanku sama nih, bagaimana kalau pollen kembang sepatu (soalnya banyak banget tuh pollennya) dipakai untuk membuahi adenium, bisa nggak ya? Kalau nggak bisa karena apa, maklum waktu pelajaran biologi sering bolos :D salam - Ermi

friends..
Adenium punya ovule/megaspora yang banyak.. dia punya banyak sel telur dalam masing masing megaspora.. Artinya perlu banyak sperm untuk fertilisasi membentuk zygote.. karena satu pollen menghasilkan satu sperm yg membuahi telur. Agar buah berisi banyak biji perlu banyak pollen membuahi semua telur. Tapi bila satu saja pollen membuahi, mungkin pembentukan buah tetap terjadi hanya isi biji saja cuma satu.
Mengacu pada uraian di atas, maka kemungkinan pembuahan oleh beberapa pollen dari beberapa bunga bisa terjadi. bisa saja doxon dan fadia punya saham dalam produksi biji.
Dengan alasan yg sama dalam hybridisasi untuk memastikan hanya pollen pejantan yg dimaksud yg membuahi sehingga bunga dikarantina sebelum diserbuki, diserbuki sebelum pollen sendiri matang, dan juga penutupan bunga setelah pollinasi dilakukan. Hal itu semua untuk memastikan tidak ada kontaminasi pollen alien yg membuahi bunga yg dipolinasi.
Mbak Ika, jika sperm yg membuahi telur sedikit maka biji yg dihasilkan tentu sedikit. Kadang kadang buah yg jadi sendiri (bantuan angin, hewan dll) jumlah biji dalam pod tidak sebanyak hasil hand polinasi.. mungkin ada hubungan dengan jumlah pollen yg melekat di putik.
Buah hasil HP juga kadang2 menghasilkan biji yg sedikit.. mungkin karena kualitas pollen atau umur bunga dah kurang untuk membuahi.. atau penyebab ketidakcocokan genetis.
Mas Bejatt, kayaknya ga bisa mas polen jeruk.. entah pollen masih mau membentuk tabung pollen.. tapi yg jelas sperm tidak bisa nyatu dengan telur karena sifat genetik yg berbeda (misalnya jumlah kromosom, dll) kayak anak kunci dengan gemboknya lah.. kunci mobil mercy ga cocok ama kunci gembok pagar rumah.. hehehe

Tanaman punya kecocokan genetis yg tinggi untuk saling kawin mengawini jika keduanya masih dalam satu spesies yang sama, namun banyak juga yg bisa kawin antar spesies (interspecies) , sebagian kecil ada yg bisa kawin antar genus (intergenera) terutama anggrek. Kalau lain genera, apalagi lain family kayaknya belum bisa deh mbak..
Pada musim kawin di sungai ikan2 jantan melepaskan sperm untuk membuahi telur2 yg dikeluarkan oleh betina.. Saat itu bapak2 kodok, bapak2 penyu, bapak2 buaya ga perlu khawatir para sperm ikan yg jutaan di sungai itu bakal bikin hamil anak2 gadis mereka yg suka berenang2 di situ.. hehehehe salam - zai

Iya bang sudah terjawab, thanks banget ya atas penjelasannya. Dulu waktu pertama kali nyoba HP, suka sebel kalau nyobek bunga adenium gak ada pollennya sama sekali. Nah di kantor kan banyak sekali bunga kembang sepatu yang suka pamer pollen. Suka berandai-andai kalau saja bisa disilang gitu, walaupun dalam hati sih bilang pasti gak bisa, tapi gak tahu alasan ilmiahnya.
Tapi ada satu pertanyaan lagi sehubungan dengan kalimat bang Zai berikut ini :
Kalau lain genera, apalagi lain family kayaknya belum bisa deh mbak.. Apakah dalam jangka waktu lama (evolusi) ada kemungkinan bisa :D Salam - Ermi

Dulu kita sebut ga bisa .. saat ini dah ada yg berhasil ngawinkan tanaman intergenera (dalam family yg sama) - selain anggrek. di family araceae dah ada yang bisa kawinkan dari genus Colocasia dengan genus Alocasia.
Saat ini dengan campur tangan manusia sudah bisa "saham sifat" diikutkan ke sel individu lain menghasilkan turunan yg sama sekali baru namanya tanaman transgen. Dah ada strawberry yg bisa hidup di musim dingin bersalju daun ga membeku.. karena pembawa sifat (gen) binatang kecil yg hidup di dalam es tanpa membeku sudah dimasukkan dalam kromosomnya. Dah ada juga daun tembakau yg bercahaya pada malam hari karena gen pembawa sifat pembentuk fluorisense dari kunang-kunang sudah ditanamkan padanya. Kabarnya dah ada jagung yg akarnya mampu menghasilkan senyawa allelopati yg sifatnya seperti herbisida yg mampu menekan pertumbuhan gulma sebagai hasil rekayasa genetik dari tanaman pengahasil allelopati. Jika sekiranya nilai ekonomi hasil transgen adenium cukup tinggi, barangkali saat ini gen adenium dah dicampur aduk dengan gen penghasil warna bunga biru, coklat, kuning dllsb. Mungkin suatu saat dengan rekayasa penyesuaian kromosom atau apalah namanya bisa saja kemudian bisa dikawinkan antar genera atau antar family.. salam - Zai

Rabu, 16 Januari 2008

ALIEN ATTACK..!!!!



Tharie wrote :
Rekan… look..entah kesasar atau sedang bingung, benih-benih ALIEN mencoba menyerang adenium. Semangat ekpansi yang luar biasa !!!!!.
Apakah tidak sadar kalau getah adenium itu PAHIT dan bisa IRITASI ?
Mari kita tunggu, siapa pemenangnya. Adenium atau sang Benalu ?

Tomo wrote :
Terbuka satu peluang penelitian baru mBak....
kalau nanti yang menang alien-nya, siapa tahu benalu adenium mempunyai kasiat yang sama atau lebih baik dibandig benalu teh. Who knows?

Eek wrote :
kalo benalunya yang menang.. coba dites, bude.benalunya di kembang biakkan ke adenium lain. siapa tau bukan benalunya yang beradaptasi menjadi tahan pahit dan anti iritasi. siapa tau adenium yang satu itu tak sepahit kaum adenium yg lain. ternyata bukan cuma kita yang kesulitan mencari lowongan kerja. benalu pun kesulitan cari lowongan
hidup.

Muklis wrote :
Waduh hebat kali nih benalunya, mungkin aja mbak didaerah jogja udah tidak ada lagi pohon untuk perkembangan bayinya jadi tau di tempat mbak thari banyak pohonnya langsung aja "dia" menyerbu kesana he..hehe...he. ..Biarkan aja mbak saiapa tau nanti ada manfaatnya.

Made wrote :
Bukankah segala bentuk keunikan pada adenium disebabkan oleh virus dan sejenisnya?..., seperti kristata misalnya, yang notabene dapat meningkatkan nilai dari adenium itu sendiri.Nah, siapa tahu karena digrogoti benalu, adenium tsb akan muncul menjadi adenium yang super aneh, biarkan saja Mbak Tharie benalunya, kita lihat saja nanti hasilnya…Made

Tharie wrote :

Betul mas. Mau saya tungguin….
Kalau benalu cemara atau benalu teh, bisa jadi obat, kenapa tidak dengan benalu adenium. Makin pahit obat, makin ampuh ............ . he he he he he.
Kemarin sore, si benalu sudah mengeluarkan tentakel penghisap. Mari kita intai apa yang akan dilakukan selanjutnya ............ ...

Masih tentang “keluarga benalu”.
Setelah pasukan mendarat, ketahuan belangnnya sudah. Capsule pendarat mulai mengeluarkan tentakel penghisap ……. Hiiiiiiiiii. SOS, may day, may day .....
Teman.. teman ........ mohon doa restu.
Mari berdoa bersama agar si adenium mampu bertahan dari segala marabahaya yang menyerang. .........





Made wrote :
Pertanyaannya adalah: “ siapakah yang bersedia menjadi orang pertama yang mencoba teh benalu adeniumnya?

Krisnata wrote :
Mbak ,... itu ada dua kemungkina lho.
1. Benalu alien nya menghisap melalui tentakelnya demi mendapatkan nafas penghidupan baru atau..
2. Benalu allien nya sedang meng "inject" virus versi terbaru yg bisa memutasikan bunganya menjadi Biru, kuning, dan Hijau di satu kelopak, berpetal 7, Berbonggol kuning, berbatang hitam dan yg terakhir berdaun variegata merah...
Nah lho,... kalau kasus nomer 2 kan hoki,.... hi hi hi


Selasa, 15 Januari 2008

UNTARI RETNO WAHYUNI: Serius Ciptakan Hibrida Baru Adenium



Ia kepengin suatu saat komunitas adenium dunia mengenal Indonesia sebagai penghasil hibrida adenium berbunga istimewa.

Cita-cita itu pula yang membuat Untari Retno Wahyuni, pecinta adenium di Yogyakarta, tertarik untuk serius menyilangkan sukulen berjuluk mawar gurun. Cukup banyak adenium hibrida yang sukses ditelurkannya. First day, novella, deal, renjana, Yu mi ko, dan inocento adalah beberapa nama adenium hibrida karya Tari, sapaan akrabnya. Banyak silangan yang belum diberi nama atau dalam taraf penyempurraan. Sebagian lagi sudah beredar di kalangan hobiis adenium, namun tidak dikenal sebagai silangannya.

Tari mengaku sudah cukup banyak pemain yang mencoba lebih serius menyilangkan si mawar gurun. Takjarang mereka saling tukar informasi, termasuk berbagi dan pamer hibrida dari masing-masing penyilang. Kalau melihat hasil silangan yang diperlihatkan rekan penyilangnya, kualitas dan kuantitasnya sudah menggembirakan. Tinggal tunggu keberanian saja buat di-publish, ujarnya.

TANTANGAN SUAMI
Cerita dimulai kira-kira empat tahun silam. Tari jatuh hati pada adenium saat melihatnya dalam sebuah pameran. Sebelumnya ia memang sudah menggemari tanaman hias berbunga indah, terutama anggrek. lbu dua putri ini terpukau melihat poster berisi foto 101 hibrida adenium dengan kelir yang berbeda-beda. Saya takjub karena corak bunganya warna-warni. Akhirnya saya beli satu bunga blue hawaii, lalu beli lagi morodoklok. Dan terus berlanjut sampai saya punya ke semua varian yang ada dalam poster itu, kenangnya.

Suami saya menantang saya untuk menyilang. Masak sih semua harus dari Bangkok, kata Tari. Ditambah lagi para hobiis adenium di Tanah Air juga ramai memperbincangkan cara menghasilkan biji adenium. Secara kebetulan wanita yang kini mengibarkan merek Omahijo Nursery, menemukan lebah yang terjepit dalam anther slit bunga blue hawaii. Ini yang lantas menjadi inspirasi mengenai cara penyerbukan bunga adenium.

Ia lantas belajar mengenai morfologi bunga dan juga mekanisme penyerbukan aneka bunga dari berbagai literatur biologi. Tari menemukan adanya kesamaan struktur dan posisi organ reproduksi adenium dengan Asclepias erosa (desert milk weed) sejenis rumput liar asal Afrika.

Dugaannya, mekanisme penyerbukan kedua tanaman itu serupa. Ia pun mempraktikkannya selama 6 bulan dan ternyata berhasil.

Setelah silangan pertama berbunga, alumnus Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta ini makin berminat. la menyebut menyilang tanaman itu enigmatic, penuh teka-teki yang mengasyikan bila diselami. Selain dituntut berpikir, berimaginasi, juga perlu kesabaran layaknya mengurai benang kusut. Tapi tak bisa disangkal, keberuntungan juga dibutuhkan. Belum lagi perasaan harap-harap cemas waktu menunggu benih yang kita semai berbunga. Akankah mekar sesuai harapan kita, membawa kejutan, atau berubah jadi melodrama yang menyedihkan, ujarnya antusias.

BUTUH LOMPATAN
Penyilang asal kota gudeg ini menerapkan dua metode penyilangan. Metode pertama adalah improvement, bertujuan menyempurnakan kekurangan pada bunga yang sudah populer sekarang. Setiap muncul kembang anyar dari Thailand atau Taiwan, dicari kekurangannya dan apa yang perlu ditamoahkan agar lebih menarik. Dilakukan untuk mendapatkan hasil bagus dalam waktu relatif cepat. Butuh lompatan jntuk mengejar ketertinggalan dari Taiwan dan Thailand yang telah mulai lebih dari 10 tahun yang lalu, ungkapnya.

Prinsip dasar penyilangan improvement adalah pretty on pretty. Bunga yang punya kelebihan tertentu disilangkan dengan bunga yang memiliki kelebihan berbeda. Menurutnya, karakter anak hasil silangan dipengaruhi tetua jantan-betina dengan porsi seimbang, 50.50. Novella adalah contoh penerapan metode ini. Pilih tetua yang mempunyai ciri dekat dengan tujuan penyilangan. Anakan yang dlhasilkan tidak jauh dari cantik-cantik dan cantik sekali, tandasnya.

Metode kedua adalah penyilangan unique. Tujuan akhirnya, menghasilkan bunga yang benar-benar unik, belum pernah ada di pasar baikwarna, corak atau kombinasi keduanya. Dibutuhkan waktu relatif lebih lama dari metode pertama. Harus membuat breedingline untuk sifat yang kita inginkan. Intinya, buat line untuk sifat-sifat rertentu yang kelak akan kita gabungkan. Saya sedang berusaha mencetak bunga berpola harry potter tetapi warnanya terbalik.

BAGI-BAGI BIJI
Hasil silangan dikategorikan bagus jika fase generatif, berbunga pertama kali, tidak terlampau lama alias waktu kurang dari 8 bulan. Setiap tangkainya harus memiliki tiga kuntum bunga pertangkai saat pertama kaji berbunga. Bentuk dan tampilan bunga bagus, warna tegas dan tahan lebih dari 10 hari. Bentuk yang ideal, menurut saya, bunga membulat, petal overlap-penuh, petal tebal dan tidak melengkung ke atas atau ke bawah. Petalnya rata, corong bunga tidak terlalu panjang dan mulut corong bunga sempit, ungkap Tari.

Tak semua hasil silangan langsung dijual, sebagian disimpan untuk dikembangkan, sebagian bahkan dibagi-bagi ke kolega. Awalnya, Tari menyemai sendiri biji hasil silangan nya karena hasil panen memang belum terlalu melimpah. Saat bertambah banyak, ia pun pusing ketika harus menyemai. Saya tawarkan ke teman-teman. Saat kelak berbunga saya harap dapat laporan, macam bunganya seperti apa. Sayangnya kebanyakan justru tanpa kabar. Anehnya enggak ada laporan komplain kalau jelek, malah terus saja minta dikirimi biji silangan, katanya.

Kepengin dapat kiriman biji silangan? *

TIP MENYILANG ALA TARI



Mekanisme penyilangan adenium, menurut Tari, sangat gampang. Kegagalan umumnya terjadi akibat salah menentukan receptive area putik stigma bunga. Kesulitan biasanya hanya terjadi dalam menentukan bunga yang hendak digunakan sebagai induk jantan dan betina.

Paling ribet justru waktu memberi label persilangan dan kegiatan catat-mencatat sesudahnya,° ungkap Tari.

Cara penyilangan bagaimana? Ambil polen pada bunga yang dipakai sebagai induk jantan dengan tusuk gigi atau alat lain. Usapkan dan usahakan agar polen dimaksud menempel di bagian receptive area putik bunga yang dijadikan induk betina. Kalau mau lebih mudah gu
akan kaca pembesar /hand loupe/. Kalau sudah terbiasa, up tak diperlukan lagi.

Saat pertama menyilang, jangan pelit memakai polen. Ambil polen dari dua atau lebih bunga induk jantan sejenis 'Untuk menyerbuki satu putik bunga induk betina. Kelak kalau sudah terbiasa dan hafal, polen dari satu bunga calon induk lantan dapat dipakai untuk menyerbuki 3 sampai 4 putik bunga calon induk betina, terang Tari.

Keberhasilari penyerbukan bakal tampak mulai hari ketiga, akan semakin jelas di hari ketujuh. Antara lain, pedicle tangkai bunga.dan receptacle dasar bunga terlihat membesar. Kadang tangkai bunga tampak berwarna kemerahan, calon buah terlihat membesar dan belahan tanduk buah nampak jelas memisah. Usia matang tanduk buah /seed pod/ rata-rata tiga bulan. Namun beberapa arietas bisa sampai 5-7 bulan, lanjut wanita yang hobi balap go kart.

Soal waktu menyilang, tak menjadi masalah. Memang -kalau dilakukan malam hari atau menylang pagi harus menggunakan bantuan penerangan seperti head Igmp: 'saya kebanyakan menyilang di pagi hari, sebelum berangkat ke kantor. Tapi lebih ke alasan ketersediaan waktu. Kadang penyilangan juga saya lakukan sore atau malam hari juga, tuturnya.

Dimuat di majalah Garden, Desember 2007

UNTARI RETNO WAHYUNI: Belajar Menyilang Dari Lebah




Suatu sore pada awal tahun 2003, ia mendapati lebah mati terjepit di anther bunga blue hawaii. Itulah yang memberi inspirasi saya bagimana seharusnya penyerbukan adenium. Lantas saya mulai mencari dan mempelajari buku fisiologi tanaman, teknik menyilang dan pemuliaan tanaman, lanjutnya.

Setelah kurang lebih 6 bulan coba-coba menyilang baru berhasil. Penyilangan dilakukan pad a November 2003, antara red dusk (A. obesum) dan Harry Potter (Adenium hybrid) berjalan sukses. Penyilangannya pas hari ulang tahun anak pertama saya, tanggal 1 Nopember. Mulai muncul calon biji tanggal 15, dan panen biji tanggal 11 Februari sebanyak 150 biji, ujarnya.

Semua biji lantas disemai dan hasilnya cukup bagus, 95% berhasil tumbuh. Sembilan bulan berselang, tanaman hasil silangannya mulai berbunga. Corak bunganya perpaduan kedua induk atau nenek-kakeknya. Mekar pertama tanggal 24 Oktober 2004, terangnya.

Tari paling suka hasil silangan Pink Lines dengan Harry Potter, yang diberi nama First Day. Warna dan corak bunganya imut, lucu, dan genit. Soal nama memang saya serahkan ke teman-teman lewat sayembara. Pemenangnya nanti saya kirimi benih dan pupuk, ujarnya. Salah satu silangan paling mengesankan pemilik Omah Ijo Nursery ini juga masih keturunan Harry Potter. Ini merupakan salah satu obsesi saya, kebalikkan dengan corak Harry Portter. Saya ingin bunga merah bergaris putih tegas. Nah, yang ini agak mendekati, tinggal disempurnakan, lanjutnya.

Awalnya, Tari menyukai anggrek. Namun suaminya kurang begitu suka. Pilihan lantas jatuh ke adenium, karena bunganya beraneka warna dan corak. Sosok pohonnya unik dan khas. Paling utama mudah perawatannya dan suasana rumah tidak lembap dan gelap, karena pohon ini suka sinar matahari, ujarnya, pertama mengenal adenium pada awal 2003. Koleksi pertamanya, blue hawaii berkelir ungu dan berbunga lebat, dari Godongijo Nursery.

Trik Menyilang Adenium Ala Tari

Tujuan seleksi harus jelas. Ingin menghasilkan bunga, bonggol, jenis daun, pertumbuhan atau sifat lainnya. Rasional dalam menentukan kriteria seleksi. Cari informasi tentang sejarah jenis atau bunga indukan. Kumpulkan materi genetik sebanyak yang kita bisa. Banyak belajar dari buku, jurnal, majalah, tabloid, atau orang yang lebih tahu, saran Tari.

Menyilang adenium itu gampang, yang susah menentukan indukan yang sesuai. Soalnya bunga adenium mempunyai sifat incompabilitas yang tinggi dan self sterile. ujarnya. Bunga adenium tergolong penyerbuk bersilang. Jadi. sebenarnya semua bijinya adalah hibrida. Beberapa spesies atau varietas sering tidak bersesuaian alias saling menolak. Ada juga adenium yang putiknya (stigma) tidak berfungsi secara baik, dan beberapa lainnya tidak menghasilkan pollen.

Berdasar pengalaman Tari, spesies Adenium swazicum dan turunannya tidak dapat dipakai sebagai indukan betina. Soalnya stigma tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Kalaupun terbentuk calon biji, perkembangannya tidak begitu baik. Demikian juga penyilangan antara A. obesum dengan A. arabicum sangat sulit dilakukan. Namun anehnya kalau arah persilangan dibalik, A. arabicum dengan A. obesum kemungkinan diperoleh biji jauh lebih mudah.

Dimuat di Majalah Flona, Mei 2006

Senin, 07 Januari 2008

HP Kelanjutan - gen abstrak



Rekan…
Mumpung anak-anak sedang liburan sekolah, ada banyak waktu luang untuk berlarut-larut ketak-ketik di depan computer ( moga-moga anak paling sulung saya tidak njegadul… ) berikut satu topik yang moga-moga bermanfaat, dibuka kelas ‘kembali ke adenium’ , he..he..he..

Mungkin kita sudah terlalu sering mendengar kata “gen” saat berbicara masalah penurunan sifat (trait) induk ke anak. Tapi apa sih sebenarnya gen itu ?

Ada dua konsep perihal gen, abstrak (tapi ini bukan mimpi) dan yang satu adalah konsep nyata secara fisik.
Konsep abstrak adalah cara pandang yang dipakai saat kita bicara dan menghubungkan gen dengan sifat (trait) tertentu. Lho ? Bagaimana ini, kok abstrak ?

Konsep gen abstrak sering dibilang orang dengan istilah gen-P, huruf “p” kependekan dari “phenotype” (kenampakan fisik yang dapat kita amati dari suatu organisme, sebagai efek dari keberadaan gen). Artinya, konsep ini menengarai keberadaan gen dari efek yang tampak pada phenotype, dan bukan dari kadaan fisik gen itu sendiri. Mirip saat kita bicara tentang elektron atau atom, dari efeknya semata, bukan dari melihat fisik atom itu sendiri. Siapa sih yang pernah melihat atom atau elektron dalam ujud fisiknya ? Tidak pernah ada yang melihat, tapi itu pasti ada. Nyatanya kita bisa memanfaatkan atom dan elektron, meski hanya mengenali dari efeknya saja. Demikian pula dengan konsep gen-P.

Lantas bagaimana cara mengenali bahwa gen A mempengaruhi phenotype bunga adenium ? Amati dari sifat yang paling simple dulu. Mari kita belajar dari cara pak Mendel mempelajari gen. Beliau tidak pernah buru-buru, sabar dan tekun. Semua dimulai dari detail sederhana, pilah masalah yang rumit (kadang kita sendiri yang membuat rumit sih) menjadi rangkaian tahapan penelitian yang saling berkaitan. Nah lo ? Aplikasi di adenium?

Alih-alih mencurahkan perhatian bagaimana kemungkinan jadinya persilangan antara Explora x Harry Portter, beliau akan memilah permasalahan menjadi lebih sederhana.
Misal : gen apa yang mengatur sifat flare merah pada tengah petal bunga HP dan Explora. Sifat-sifat lain jangan dipedulikan dulu, seperti sifat picotee pada si H Portter atau sifat urat-urat bunga warna merah di Explora. Metode yang sederhana : silangkan H Portter x bunga putih (Pawina misal), H Portter x bunga merah (Red Dusk misal), H Porter x Troya, dst, dst. Pelajari sebaran hasil pada anakan, dan sekali lagi ingat, hanya melulu amati penurunan sifat flare merah saja. Lakukan pula hal yang sama untuk sifat (trait) bunga yang lain, atau trait-trait lain seperti mudah bercabang, multi stem, dst, dst.

Dari rangkaian persilangan sederhana, gabungkan tahapan penelitian menjadi rangkaian akhir menyeluruh. Saya yakin, kita semua akan sampai kesimpulan, bahwa ada banyak gen yang menentukan bunga adenium. Ada gen struktural, yang mempengaruhi intensitas pigmen, ada gen regulator yang mengatur kehadiran pigmen ditempat tertentu dalam wujud tertentu. Ternyata ada gen regulator yang berbeda antara yang dipetal dengan yang dicorong bunga. Ternyata ada join pigmentation antara warna bunga dengan warna hipokotil pada seedling, dst, dst. Suatu saat isi diskusi milis ini adalah cocok-cocokan, ditempatku A x B jadi ini, B x C jadi ini, akhirnya dari Adeniumania terkumpul catatan gen adenium. Semoga ini bukan mimpi........

Kalaupun misalnya kita tetap tidak mampu mengenali masing-masing gen dan pengaruhnya pada sifat tertentu, dari cara tersebut di atas saya yakin, dapat dipakai untuk memprediksi “kemungkinan” sebaran sifat anak dari suatu persilangan tertentu. Dan ini yang lebih penting, sama juga dengan pentingnya kesabaran dan ketekunan.
Bagaimana dengan konsep gen-fisik secara nyata ? Mudah-mudahan lain kesempatan dapat kita bahas.
Salam dan semoga bermanfaat.

Tharie Wie
www.omahijo.com

Menyilangkan Arabicum x Obesum




Rekans,
beberapa waktu lalu kalau ndak salah Mark Dimmits nulis kalau menyilangkan arabicum dan obesum adalah suatu yang mustahil.... nek gak salah lho... Tapi pas buka link ini, kok kayaknya dah ada arabicum X obesum yang dah berbunga, bahkan F2-nya yang dah berumur 4 tahun..... http://www.tucsonca ctus.org/ Adenium/hybrids_ arabicum. html . salam, tomo

He . he .. he itu contoh yang dinamakan pembodohan calon pesaing.
Memang ada yang sulit, tapi tidak semua sulit kok arabicum x obesum, vice versa.
Tapi ini pendapat hobiis baru lho mas.
Bulan September 2007 dari tulisan mas Tomo di milis sebelah, saya coba menyilangkan arabicum dengan B52, Red Dusk, Paradiso, First Day, etc, etc ….. ( foto : arabingung ) dan berhasil sampai sekarang ndak rontok. Mudah-mudahan bisa jadi bakalan "breeding line" di masa mendatang. Arabicum rajin berbunga bercorak lagi. Salam Tharie Wie

Masih satu genus harusnya kata "sulit" tidak diartikan mustahil/imposible. Di dunia anggrek perkawinan antar genus bukan hal yang anehl..apalagi masih satu species. Tanaman lain ? Saat ini sudah ada yang berhasil menyilang alocasia dengan colocasia yang genusnya berbeda. Ada teman kita (di aglaonema) yang bercita2 nyilang aglaonema dengan dieffenbachia. . sayang nyilang sesama aglao juga ternyata tidak gampang tapi bukan tidak bisa.
Hahaha.. pembodohan ya namanya mbak.. Kayaknya mbah Demit ada tambahan note kalau ga salah kira2 artinya "paling tidak untuk spesimen arabicum koleksi saya" Saat itu dia gunakan arab berbunga merah. Dan lagian lagi.. tuh mbah Demit baru nyoba "dozen" koq.. belum tus..ratus, bu..ribu, atau jut..juta.. harusnya kesimpulan "tidak bisa" belum layak. Jadi arab kita masih ada chance bisa disilang dengan obesum. Horeeeee !!!!
Lagian teman kita dah ada yg duluan nyilang.. sayang bahasan tentang itu ga berlanjut.
BTW... Mudah mudahan buahnya jadi mbak.. dan biji2nya tumbuh dan berkembang.
Aku sudah pernah (beberapa kali) nyilangin arab dengan obesum.. dari yang beberapa kali itu dah ada titik terang : buah jadi namun sayang kemudian buah rontok. Artinya pembuahan mungkin terjadi. Pengen ulang2 lagi percobaan.. sayang bunga arabicum terbatas..speciment tertua malas berbunga.. Kalau berbunga lagi tak coba silang dengan obesum. Salam zai

Pak Doktor itu saya pikir orangnya kadang agak gimana gitoh. …. Bang Zai pasti membaca juga alasan dia, kenapa tidak menampilkan bunga tumpuk sebagai contoh variasi bunga di site nya. …….. which I simply don't like….. tidak suka atau malu karena keduluan ……. He he he he.
Balik ke arabicum x obesum. Saya pernah baca, ada beberapa penyebab gagalnya silangan model-mode interspecific, intergenerik dst, dst adalah masalah di jumlah kromosome yang tidak sama, andai kata pun sama ternyata masih ada masalah di kromosom homolog-nya, dan atau kromosom yang non homolog tidak berpasangan (CMIW).
Tapi bukankah rekombinasi antar jenis merupakan wahana evolusi ? Alam memberi peluang terjadinya perkawinan beda jenis melalui mekanisme introgresi dan poliploidi Tentu saya setuju banget dengan bang Zai : “Jadi arab kita masih ada chance bisa disilang dengan obesum”. Kalau kita tidak percaya hal ini, sama juga kita tidak percaya dengan teori evolusi.
Kira-kira yang terjadi di Thai dengan TS, RCN, PNW, BG, BK mungkin seperti ini :
Entah siapa yang mulai mencoba mengawinkan arabicum dengan obesum, somalense, dll, dll (mereka 20 tahun lebih dulu dibanding kita). Dari ribuan yang gagal, eeeeeee ada F1 yang dihasilkan. Awalnya mungkin hanya dihasilkan beberapa biji yang terbentuk sempurna. Dari sedikit biji itu, masih beruntung ada yang fertil (biasanya perkawinan antar jenis hasilnya infertil).
F1 fertil kemudian di back cross dengan salah satu induknya, eee …. ada yang berhasil, dan malah jumlah gamet fertil bertambah. Gamet ini akan menambah proporsi kromosom salah satu induknya dengan perbaikan dalam perpasangan dan pergerakan. Demikian seterusnya sampai ada TS, RCN, BG, dll, dll.
Botanica Garden dan Watu Putih membuktikan, bahwa diantara selfing Thai Soco, ada turunan yang dominan karakter RCN, arabicum, obesum, dan bahkan 'plastik' ... nah lo !
Saya jadi ingat petuah Mr. Tan, dulu : kunci sukses dalam plant breeding adalah masalah KESABARAN dalam menghadapi INEFISIENSI. – coba lagi dan coba lagi, ulangi dan ulangi. Pemulia tanaman itu layaknya seorang penjudi. Harus bisa mengabungkan intuisi dan pengetahuan untuk memperbaiki penyimpangan- penyimpangan hasil. Dan jangan lupa, faktor yang tak kalah penting, KEBERUNTUNGAN.
Kok jadi serius dan ngelantur ya ……….
Please mohon dikoreksi, agar saya tidak ngelantur dan terlalu jauh dengan keyakinan saya yang salah …….. Salam Tharie Wie

mBak Tharie dan rekans,
di dak rumah Turi juga ada satu adenium taiwan-an yang batal menjadi engkelan dan saat ini sedang ada tanduk. Menurut salakman bunga jantannya dari GC. Saya belum yakin apakah tanduknya benar-benar hasil persilangn atau karena selfing, soalnya ngembangi adenium di rumah Turi tidak dengan mematuhi kaidah2 ilmiah yang dulu sudah daijarkan Bang Zai ke saya.
Mungkin yang sama-sama patut kita tunggu kemunculannya (dan sampai kebun kita tentunya), aryabima van sunter yang konon merupakan persilangan GC dan plastic. salam, tomo

Mbak Thari,
Menarik juga bahasan opsrings dari Thai soco yang konon bermacam2 bentuk.. mbak Thari punya foto2 nya ?
Wak tom termasuk yg punya banyak seedling TS ini.. bisa sumbang gambar.. Salam zai

Mas Tomo,
Kebetulan disini ada pak Tetra dkk dari daerah timur, jagonya arabicum, plastic dll.
Saya juga malah ingin tanya tentang plastic di forum ini ;
1. Apa ciri utama hingga dapat disebut plastic ?
2. Benarkah adenium plastic itu ada lebih dari satu macam ?
Tharie Wie www.omahijo. com


Mumpung lagi bahas plastic..
mau nanya dong.. diantara ini mana yg plastic?
apakah penamaannya sudah bener?
n sekalian nanya, kalo kompakta n minisize bedakah??
apa perbedaannya? Salam, angga
Hal lain yg perlu dibahas..
- Untuk teman2 sudah pernah menyemai biji plastik. Apakah seedling plastik memiliki daun yang sama dengan induknya ?
Dugaan : plastik mengalami perubahan daun akibat pengaruh luar yg tidak menurun, jika benar maka seedling plastik daunnya tidak mirip induknya.
Jika dugaan benar, berarti ada sesuatu yang jadi penyebab daun berubah menjadi seperti plastik.. dan tentu jika agen itu dipindahkan ke specimen lain bakal membentuk daun plastik yang berbeda. Artinya plastik bisa banyak jenis.
Bang Aulia (belum jadi member ?) dan mas Fendi pernah buat percobaan tentang sifat2 adenium plastik.. jika berkenan mohon sharing ilmunya. Salam zai

Porsi breeding bonggol jadi jatah WP dan BG (saya cukup bunga saja). Besok aku fotoin off-spring nya kalau dolan kesana lagi. Mudah-mudah belum laku ...... (lebih banyak dagangnya ... he he he he, breeder Sukarno - Hatta)
Satu lagi yang aneh bang, pas dikirimi laporan hasil "selfing" plastic kok punya segregasi fenotip 15 non plastic : 1 plastic. Makanya aku nanya ke para ahli plastic (rombongan zona wetan, termasuk yang di Balikpapan), apa sih yang membentuk ciri plastik ? Kok punya sebaran mirip "duplikasi epitasis dominan". Aneh kan ? Salam Tharie Wie

Hallo bu Tharie,
Kalo tukang palak seperti saya yang mimpi jadi peneliti, yg sering mengandalkan intuisi dan "sok tahu" susah dibilang penjudi....lebih suka dibilang orkestrator adenium. Hehehehehehehe. .. nemu cryspum...langsung disobek sobek dan dibelah belah.... berharap dapet bunga impian.
Ngomong-ngomong soal arabicumxobessum. ... (wuiihh gaya kayak mo ngasih penjelasan). ... mau nanya, Apakah mungkin dari sekian arabicum maupun obessum dalam satu kebon itu terjadi penyilangan (red: selfing - bener gak istilahnya)? ,.. yg tanpa disadari dan menghasilkan bibit Arabicum maupun obessum dengan berbagi sifat tadi. Setelah seedling2 ini tumbuh dan tersebar di seantero Indonesia kemudian orang-orang mulai melakukan Hand Polinasi. Sifat sifat yang dibawa dari penyilangan pertama tadi itu apakah mungkin mengakibatkan kecenderungan jenis jenis ini semakin mudah berkawin silang?..
Kalau mau jujur.... sebenarnya masih takut untuk open (takut digugat secara ilmiah - apalagi setelah baca statement pak Dimit - apalagi bang Tomo sempet kaget waktu aku bilang ngawinin Arabicum dengan Obessum) dan pohonnya baru di share ke satu orang saja (hayo ngaku). Dari 160 biji arabicum yg saya tebar tahun 2002 (hasil panen sendiri pada 3 pohon) ada beberapa saja yang mati. Dari semua yang jadi ada satu yang menunjukkan gejala kelainan... Ini lagi masalahnya saat itu adenium belum jadi pilihan utk di jadikan object foto.... .. tapi itulah dasar bukan peneliti jadi nggak ada record yang rapi dan baik.
Balik ke arabicum... satu bibit yang kelainan itu menunjukkan ciri dominasi... tumbuh sangat cepat daun besar besar dan dalam waktu 2 tahun sudah sangat rajin berbunga... tapi rontok pada awal awalnya dan hanya satu aja yg berhasil mekar.
Sama bang Tomo bunga itu dinamai Daeng Kawanua... Mungkin bang Tomo bisa bantu mengamati daunnya terus dicocokan dengan Arabicum Yaman (dulu kenalnya cuman Yaman). Juga perhatikan pola tumbuhnya (sering jadi "wortel" kalau di grafting ke batang tunggal.) hehehehehehehe. Sudah coba di setek dan dari 6 setekan 1 saja yang melebar dan bercabang banyak , yang lain masih lurus lurus saja tapi bongsor.
Makasih sekali sudah mengangkat bahasan ini jadi berani ngomongnya.. ..Salam Janny

Wuah bang Janny terlalu amat sangat merendah.
yang mimpi jadi peneliti, yg sering mengandalkan intuisi
Pemuliaan tanaman = intuisi + pengetahuan + keberuntungan. Sementara itu pengetahuan = pengalaman = knowlegde. Bang Janny punya semua itu. Apalagi kebunnya juga luas… (saya lihat foto yang dikirim di milis sebelah), artinya “peluang kejadian” menjadi lebih besar.
Apakah mungkin dari sekian arabicum maupun obessum dalam satu kebon itu terjadi penyilangan ? Alami ?
Mungkin sekali. Dan bisa jadi itu campur tangan “Invisible Hand” yang sedang melimpahkan “hidayah” Nya. “Keberuntungan” justru menyertai penemuan-penemuan besar. Newton + buah apel, Alfred Nobel + batugamping, Archimedes + bak mandi, Pasteur + jamur, dll, dll
Fokus + dedikasi, pasti dekat dengan keberuntungan ….. he he he he, kata pak ustad di pengajian bulan puasa kemarin lho.
Kalau mau jujur.... sebenarnya masih takut untuk open (takut digugat secara ilmiah -)
Hemat saya, ahli pertanian, biologi etc yang justru mencari tahu dan menjelaskan secara ilmiah atas apa (fenomena) yang diketemukan orang awam seperti kita ini. Bukan malah memagari dan meruntuhkan semangat mencoba kita yang awam ini.
Moral cerita : Jangan pernah berkata tidak. Tharie Wie www.omahijo.com

Bu Tharie, postingan kebon di milis sebelah itu de Javu ajahh. hehehehehhehehehe ada yang usil soalnya.
Waduh jadi overwhelmed nihh.... hehehehehee. ..
Bu Tharie.... kesempatan nih... biar lebih scientific melakukan HP ada kiat kiat dan aturan yang harus di lakukan gak?
Maksudnya biar lebih Disiplin.
Moral cerita : Jangan pernah berkata tidak.
Ini sudah pasti ....apalagi di kasih gothic 30cm Salam Janny

Nah ……
Saya tidak tahu segi scientific HP itu ada dimana. … suwer deh. Asal bisa diulang dan dilakukan sipapun dapat memberikan hasil sama (CMIIW).
Hemat saya itu hanya mekanisme yang menjamin hanya dan hanya bila polen yang kita maksud benar-benar hanya yang membuahi stigma yang juga kita maksud. Atau stigma yang kita maksud benar-benar hanya dan hanya bila dibuahi polen yang hanya kita maksud. Hah .., jelek amat kalimatnya …. ya ? Dah itu saja.… hi hi hi. Pasti berlanjut mekanisme nya bagaimana ?
Jawabnya simple. Mata harus bisa menjadi saksi, bahwa polen dan stigma yang hanya kita maksud benar-benar bersatu. Proses selanjutnya biar terserah mereka berdua, masak harus ditungguin ……

Gambar di bawah adalah peralatan yang saya pakai untuk HP. Dari semua peralatan itu yang terpenting adalah :
1. Head Lamp, supaya yang diintip jadi terang
2. Hand loupe perbesaran 10 X, lebih dari cukup memperjelas yang kita intip.
3. Alkohol untuk membasuh ujung alat polinator diantara HP yang satu ke HP yang lain, agar polen lain yang masih menempel benar-benar tewas. Ingat pembuahan hanya butuh satu polen yang mampu tumbuh membentuk “tabung polen” di stigma
Polen calon bunga betina dihilangkan dulu sebelum dibuahi, tutup kantong plastik sesudah dibuahi, untuk menambah keyakinan bahwa memang bijih yang akan terbentuk benar-benar berasal dari stigma dan polen yang dimaksudkan.
Tapi langkah terakhir ini sekarang tidak lagi saya lakukan. Dengan pertimbangan, kalau memang adenium demikian mudahnya terjadi pembuahan, entah itu stigma dengan polen pada satu bunga atau dari polen lain yang dibawa angin atau serangga, tentu adenium di kebun sudah pada berbuah. Nyatanya dari sekian ribu bunga (bukan sekian ribu tanaman) belum tentu 3 bulan sekali kita mendapati adenium berbuah sendiri secara alami. Artinya pekerjaan menghilangkan polen ditambah pembungkusan kantong plastik, nilainya tidak lebih dari 1 % dalam menjamin pembuahan yang tidak kita kehendaki (Maunya bastar, malah diperoleh “bastard seed”). Kira-kira bener tidak pernyataan ini ? (CMIIW donk). Tapi kalau mau yakin 100 % , ya lakukan saja, toh tidak ada salahnya, cuman agak capek juga.
Bagaimana cara biar lebih disiplin ? Buat suatu sasaran tertentu. Kira-kira kita mau apa dengan HP tersebut, sekedar bikin bijih adenium atau mau bikin bunga baru ?. Jangan terlalu sulit dalam menentukan tujuan. Jangan FILO, supaya tidak patah semangat di tengah jalan.
HP saya bagi menjadi dua kelompok.
1) Kelompok improvement dan 2) Kelompok unik.
Tentukan skala prioritas masing-masing kelompok, buat suatu matrix, pilih yang hendak kita laksanakan.
Matrix berisi : 1) ide arah penyilangan, 2) kondisi kompetisi ke arah itu, 3) kemungkinan penerimaan orang/pasar nantinya, 4) Tingkat kesulitan genetik.
Mirip analisa SWOT dalam pelajaran analisa investasi.
Saya yakin, sasaran tertentu membuat kita lebih disiplin dan tertantang. Paling tidak kita ingin membuktikan hipotesa kita. Paling tidak bukan sekedar menjadi rutinitas ceblok sana-ceblok sini yang membosankan. Paling tidak kita jadi rajin mencatat apa yang telah kita lakukan. Tanpa catatan itu, hemat saya HP menjadi tidak ada artinya.
Waduh ….. maaf bang Janny dan rekans, jadi ngelantur ……….. maaf, maaf.

Tharie Wie
www.omahijo.com

Cerita tentang JFG 2



Rekan adeniumania,

"Sedikit" cerita tentang Jogja Family Gathering (JFG) yang Alhamdullilah telah sukses terselenggara pada tanggal 30 Des 2007.
Dibantu rekan saya DR. Henky Kurniawan Phd. D.E.A, dari Balikpapan, acara diawali dengan doa bersama untuk berterima-kasih kepada yang maha Kuasa telah mempertemukan kita semua hari itu, juga doa untuk sahabat serta guru terbaik kita mas Adeng Watuputih yang telah lebih dulu menghadap kepada sang Khaliq, semoga beliau diterima di sisiNya.

Selanjutnya ucapan selamat datang dari ketua panitia, mas Tomo dan dilanjutkan oleh tuan rumah, Bp. Sukris.

Tamu-tamu sudah memenuhi gasebo Kondhang Nursery , rombongan dari Jakarta mas Didi, mas Asep dan mas Alan, rombongan mas Fendi Salim dan mas Murjito beserta keluarga , mbak Nanik dari Klaten mewakili mas Kunto Aji Jakarta, Mas Wiwien dan keluarga dari Semarang, Mas Suwono dari Kudus, mas Priyanto dari Mojokerto , mas Arbi dari Batam, mas Yugi dari Tangerang dan mas Sutan dari Surabaya . Tentu saja ditambah keluarga besar dari Jogja, keluarga mas Tomo, mbak Sita dan keluarga, mbak Nunung dan keluarga, mas Indra Novian dan keluarga , pak Sukardi , Mas Genjos , Pak Aziz Purwantoro dan keluarga dan beberapa rekan dari perkumpulan tanaman di Yogya. Mohon maaf kalau ada nama yang terlewat , harap maklum …

Tidak lengkap rasanya kalau acara JFG tanpa kejutan untuk keluarga terkasih, saya dan mbak Nunung sudah menyiapkan sedikit surprise untuk mbak Rini dan Mas Krisnata yang merayakan ulang tahun. Tgl 29 utk mbak Rini istri mas Tomo dan tgl 29 utk mas Kris . Acara tiup lilin dan potong kue dimulai. Sayang kok tega-teganya sahabat saya mas Kris menyengaja terlambat hadir. . . . .



Setelah nyanyi bersama dan rehat sejenak sembari menikmati kue kiriman mas Bagus Respati dari Jakarta, keripik sukun dan kerupuk ikan dari mbak Farika Cilacap juga wingko nan lezat dari mas Wiwien, dan yang bakal tidak terlupakan - salak pondok dari mas Tomo, acara dilanjutkan ke materi pokok pertama disampaikan oleh Bp. Aziz Purwantoro . Tapi kok lebih pas dipanggil Mas Aziz ya… he..he..he.. masih muda dan ganteng, beliau juga membudidayakan tanaman Puring, koleksi beliau sudah mencapai ratusan jenis.

Dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Terima kasih untuk rekan-rekan yang sudah aktif bertanya sehingga wawasan kita tentang pemuliaan tanaman makin komplit.
Suami saya tiba-tiba colak-colek lengan saya, memberi isyarat kalau ada tamu datang . Aha…spesial thanks untuk mas Krisnata dan mbak Riana nyonya tercinta yang sudah menyempatkan menengok kami langsung dari bandara. Setelah ngobrol sebentar saya minta ijin untuk kembali ke tempat tugas.



Siang menjelang, saatnya makan siang, jerit tangis dan tawa anak-anak makin membuat suasana ramai. Daffa, Gallo, Nadjwa, Faiz, Iyan, Afa , dan dedeq2 bayi thanks ya sayang sudah mau diajak Papi dan Mommy ke acara ini.
Ibu-ibu mulai sibuk menyuapi putra-putri masing-masing, tak terkecuali saya harus meletakan mike sebentar mengurus 3 bayi saya untuk makan siang, terutama bayi yang paling gede kalau tidak diladeni istri bisa mogok makan.

Tamu-tamu mulai makin akrab bercengkerama sembari sibuk suap menyuap sibuk pula bercerita tentang bisnis tanaman, koleksi, tukar-menukar kartu nama dan tentu saja cerita tentang keluarga . Tak lupa muter jalan-jalan dari satu koleksi tanaman ke koleksi lain milik Kondhang Nursery. He..he..he.. saya yang mengamati sampai pusing, uuaapik-apik tenan. Sayang seribu sayang semua itu NOT FOR SALE. …….. Padahal sudah jalan ke selatan muter ke utara ke barat balik lagi ke selatan.. sambil mencari-cari. Swear kewer-kewer pasti demikian dengan yang lain, sambil muterin koleksi, sambil ketawa-ketawi say hallo, terbentur not for sale. Saya melihat kekecewaan rombongan Indonurseri saat ada jawaban not for sale untuk koleksi pot juga …..

Saya kembali mengumumkan agar rekan-rekan segera memasuki gasebo agar acara bisa dilanjutkan, makhlum acara masih banyak tapi rasanya waktu berjalan begitu cepat.
Acara dilanjutkan dengan perkenalan juga kesan pesan dari rekan-rekan yang telah hadir mewakili dari wilayah barat, wilayah timur, wilayah utara, wilayah selatan, pokoknya dari wilayah manapun ada, hi..hi..hi..

Sesi selanjutnya milik mas Fendi Salim. Dengan cekatan beliau memperagakan grafting bor, dan adenium berbagai macam gaya. Tabik suhu..!! Ada saja ide dari suhu yang satu ini. Ide-ide original dan luar biasa, yang mampu memberi inspirasi dan pencerahan banyak orang. Saya dan mas Genjos cuma bisa geleng kepala dan berdecak kagum. …. waktu kecil dikasih vitamin apa anak ini…!! Hi..hi..hii..

Setelah mas Fendi, giliran tuan rumah pak Sukris dan Dr. Henky Phd unjuk kebolehan. Mempercantik adenium supaya jadi adenium yang seharusnya. Tak kalah cekatan, beliau berdua membentuk dan meliuk-liukan kawat di batang adenium. Hitungan arah angin, feng-sui, pojok-pojok keberuntungan, dan puluhan alasan lain dikenakan. Putar sana, putar sini, mencari sudut yang tepat arah pandangan utama. Saya yakin, pohon adenium itu pasti sepusing saya yang mengamati. Kuping dan mata berebutan mencoba mencerap “ilmu’ beliau. Blub ….. tiba-tiba dihadapan saya muncul sosok adenium nan aduhai telah dihadirkan beliau berdua. Ada bisikan ditelinga saya entah dai mana datangnya ……. “itulah jadinya kalau Dedi Korbusey dan David Koperfield turun tangan di adenium”
Suatu saat saya harus ketemu langsung beliau-beliau itu untuk belajar lebih rinci “bagaimana membentuk” adenium.

Suasana tambah ramai ketika mas Arman Gado dan Nyonya datang dan langsung mencecar saya dengan ‘sumpah serapah’ ha..ha..ha.. maaf mas, selebriti yang satu ini sibuk luar biasa jadi ‘out of area’ terusss. He..he..he…
Jangan kaget kalau lihat beliau ini boleh dibilang penampilannya tidak mau kalah dengan putera mas DQ simbah Suro, ala Coboy ….. dendy tenan, dan senyumnya itu lho….
Satu sesi harus saya lewatkan, yaitu PRAKTEK mempercantik adenium yang dipimpin 2 pakar diatas. Panggilan tugas seorang ibu. Gallo merengek ngajak pulang. Kasihan keluarga Yu Mi Ko dengan 4 baby kucing yg lucu-lucu, sendirian di rumah, belum dikasih makan, begitu alasannya. “ Iya mi, habis dia itu jadi kucing kok bodho, tidak bisa cari makan sendiri..” Nadjwa menimpali.

Saya lihat jam sudah menunjukkan pukul 15.15 WIB. Iyan putera mas Fendi juga nampak ngantuk. Begitu pula Faiz, putera mas Murjito. He he he ada alasan tepat nih.
“Bapak-bpak dan ibu-ibu, nampaknya hari telah mulai sore. Demikianlah tadi acara JFG. Walaupun sudah direncanakan sematang mungkin tetaplah tak ada yang sempurna. Secara pribadi dan juga mewakili seluruh panitia JFG saya mohon maaf yang sebesar-besarnya bila ada salah ucap, gojekan yang tidak mengena dan tingkah yang tidak berkenan. Dan dengan ini, acara kami tutup. Meskipun demikian pak Sukris dan DR. Henky masih berkenan menemani dan memberi petunjuk bila rekans berkeinginan untuk mempraktekkan cara mempercanik adenium. Sampai jumpa pada pertemuan selanjutnya.

- ^ - ^ -

Terimakasih banyak untuk rekan-rekan semua yang telah hadir di JFG. Saya betul-betul terharu atas antusias dan kebaikan rekan semua yang telah menyempatkan diri datang dari jauh. Juga sms dan dukungan dari rekan yang pamit tidak bisa datang. Alasan dapat diterima, tanggal pelaksanaan yang bertepatan dengan kesibukan kerja, acara keluarga dan hal lain yang tidak bisa ditinggalkan. Terima kasih banyak untuk Pak Tri Widodo Arwiyanto , walaupun beliau tidak bisa hadir namun berkat beliau JFG mampu menghadirkan pembicara kaliber Internasional, juga untuk mas Dicky, mas Sigit, mas Marcel , mas Rohmad, Tonny, mas Handoko, Mbak Ermi, mas Tetra, pak Muklis dan seluruh rekan atas dukungannya.

Very..very thanks untuk Boss Argy, tanpa milis Adeniumania dari mana kita saling kenal dan dilanjut dengan jumpa darat.

Very… very… very.. thanks untuk suamiku tercinta Widodo dan 2 anakku, Gallo dan Nadjwa yang sudah mengijinkan Mommy sibuk sendiri di akhir tahun yang mestinya meluangkan waktu untuk liburan dengan mereka. Aha … untung ada mas Krisnata. Undangan nonton beliau ‘nyumet’ kembang api di hotel Galuh Prambanan, dapat sebagai pengganti untuk Gallo dan Nadjwa.

Waduh… saking buru-buru, sampai mobil, tas bawaan tertinggal di kolong kursi pak Sukris, ada dot susu, baju ganti Nadjwa, plastik grafting yg akan dibagi-bagi dari mas Bagus Respati , kado Aryabima & grafting hybrid dari mas Fendi serta Arabicum merah “calon hadiah” dari DR. Henky ketinggalan…
Sepertinya cerita masih harus berlanjut nich……..

Salam, sampai jumpa lagi diacara JFG selanjutnya. Soon kata mas Tomo dan DR. Henky.

Tharie Wie
www.omahijo.com

Catatan : “Nok, rombongan Indonurseri ternyata juga sekalian meninjau kebun anthurium mereka di Karanganyar Jateng, kata anak sulung saya.